Gaya Kampanye Minta Dukungan Jokowi oleh Paslon WALI Justru Jadi Pukulan Balik
- Istimewa
"Dinamika dukungan yang berubah-ubah ini menunjukkan kecenderungan masyarakat yang kini lebih memilih calon yang independen, jujur dan memiliki komitmen membawa perubahan," katanya.
Hal senada dikatakan Pengamat Komunikasi Politik dari UB, Anang Sudjoko bahwa sejumlah program yang diusung WALI kemungkinan tidak disusun berdasarkan pada peta pemilih Kota Malang.
Paslon WALI, jelas Anang, seolah-olah hanya sebagai kepanjangan tangan dari program pemerintah pusat yang dirasa pasti relevan di daerah. Dengan embel-embel kekuatan eksternal dan popularitas pemerintah pusat.
"Seakan-akan program yang digemborkan saat Pilpres semua dianggap sesuai di semua daerah. Harusnya mereka (WALI) riset dulu ke khalayak, apa yang masyarakat Kota Malang butuhkan dan inginkan," tuturnya.
Sementara, Pakar Komunikasi Politik lainnya, Wawan Sobari menambahkan jika elektabilitas Paslon WALI masih terancam anjlok jika tidak ditata dengan seksama. Terlebih di tataran pemilih akar rumput,
"Meski diusung 14 partai, Paslon 1 ini menurut saya belum tentu jaminan bisa menang juga. Ketika ketemu langsung, masyarakat masih bisa menilai secara emosional. Ada dua hal, bisa negatif bisa positif. Jadi masih dinamis, dan itu yang harus dipahami," kata Wawan.