IAI Kecam Praktik Influencer Yang Meresahkan Industri Kosmetik Lokal
- Hendro Sumardiko / Istimewa
Menanggapi isu serupa, dr Janet Aprilia Stanzah, praktisi kecantikan dan mantan Ketua Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia DKI Jakarta periode 2012-2023, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya ulasan negatif terhadap produk kosmetik lokal oleh oknum tertentu.
"Saya prihatin sekali dengan adanya ulasan yang menjelek-jelekkan produk lokal di hadapan publik, padahal produk tersebut telah mendapatkan izin resmi dari BPOM, dan uji laboratorium yang dilakukan belum tentu valid akreditasinya," kata Janet.
Janet menekankan bahwa tindakan oknum tersebut dapat menggiring opini masyarakat untuk tidak mempercayai BPOM dan produk skincare lokal, sementara klaim dari oknum tersebut justru lebih dipercaya.
"BPOM adalah lembaga resmi negara yang mengawasi dan mengatur produk obat, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan lainnya agar aman sampai di masyarakat. Nah, kompetensi orang tersebut apa sehingga merasa lebih tinggi dari BPOM?" tambahnya.
Ia juga menganjurkan masyarakat yang merasa dirugikan oleh produk kosmetik tertentu untuk segera melapor langsung ke BPOM.
"Jangan mudah terkecoh, apalagi dengan produk yang viral. Karena setiap orang memiliki karakter kulit yang berbeda-beda, begitu pun dengan kecocokan terhadap obat juga berbeda," kata Janet.
Yunus Adi Prabowo menambahkan bahwa banyak apoteker kini tidak hanya berperan sebagai tenaga profesional tetapi juga sebagai pengusaha yang mendirikan pabrik dan perusahaan kosmetik.