Satu Jiwa Beragam Karya Bersama Mebiso Dapat Apresiasi dari Taiwan

Mebiso gelar kegiatan Satu Jiwa Beragam Karya di Malang.
Sumber :
  • VIVA Malang/Moh Badar Risqullah

Malang, VIVA - Sebagai bentuk dukungan peringatan Hari Kekayaan Intelektual, World Intellectual Property Organization (WIPO) menggaungkan pemanfaatan Kekayaan Intelektual demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Antara lain, merek dagang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, mendorong perusahaan untuk terus berinvestasi dalam penelitian dan dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Serta, membantu membangun institusi yang lebih kuat dalam membina kemitraan.

Terinisiasi sebagai wujud Corporate Social Responsibility (CSR) kepada penyintas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang terdapat di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Mebiso dan Gerakan Peduli Jiwa Sehat (Gerdu Sawah) menggelar sebuah kegiatan dengan menggaungkan kampanye #MelekMerek.

Kegiatan bekerjasama dengan RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang ini bertajuk “Satu Jiwa Beragam Karya Bersama Mebiso,” Selasa, 23 April 2024. Program tersebut turut mendapatkan apresiasi dari International Mental Health Cooperation and Training Center (IMHCTC) Taiwan.

Sebanyak 11 penyintas ODGJ di kawasan tersebut berdaya bersama masyarakat sekitar untuk membuat Batik Ciprat, sandal, keset dan kemocheng. Dalam hal ini, Mebiso membantu membuatkan nama brand yang unik, penentuan kelas dan pendaftaran merek secara gratis.

“Kami memberikan dukungan kepada masyarakat yang ingin berkarya dan membuat karya UMKM. Salah satunya, dengan memberikan fasilitas untuk membuatkan nama unik, logo hingga pendaftaran mereknya,” kata CEO Mebiso, Hesti Rosa.

Tak berhenti sampai disitu, Mebiso juga membantu pemasaran produk melalui live sosial media. Kegiatan tersebut juga sekaligus launching Batik Ciprat yang diberi nama “Danakirti,” ini. 

“Kami juga turut membantu pemasaran melalui akun TikTok milik KOL yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga bisa memberikan manfaat,” papar dia. 

Sementara itu, Direktur Utama RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang dr. Yuniar Sp.KJ, MMRS memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Mengingat, sebelumnya, ada 40 penyintas ODGJ yang dibantu hingga sembuh oleh rumah sakit tersebut. Kemudian, mereka diberdayakan di Desa ini untuk membuat sebuah karya. 

“Alhamdulillah, karya ini dapat apresiasi dengan baik. Mudah-mudahan, apa yang diberikan bisa memberikan manfaat dan teman-teman semakin semangat kembali untuk berkarya,” papar dia.

Selain itu, dalam kegiatan ini, Jagoan Hosting juga turut memberikan dukungan pemasaran online, yakni dengan memberikan domain dan website gratis. Tujuannya, untuk memudahkan pemasaran melalui platform digital agar produknya lebih siap bersaing di pasar global.

Sebagai informasi, jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di tanah air tumbuh positif.

Meski demikian, agar merek usaha tak mudah ditiru oleh orang lain, harus mendaftarkan merek dengan segera. Hal ini merek memungkinkan UMKM untuk melindungi identitas dan citra merek mereka dari penggunaan yang tidak sah oleh pihak lain. 

Selain itu, pendaftaran merek juga memberikan perlindungan hukum yang kuat terhadap merek tersebut, memungkinkan UMKM untuk mengambil tindakan hukum terhadap pelanggaran merek yang dilakukan oleh pihak lain. 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), hingga awal bulan Desember 2023, terdapat 114.130 total permohonan merek yang masuk. Rinciannya, 83.752 merek barang dan  30.274 merek jasa. Serta, merek kolektif sebanyak 104.