RSSA Lakukan Penelitian Penyebab Mata Merah Korban Tragedi Kanjuruhan
- Viva Malang
“Saat ini kita sedang meneliti khusunya yang dimata ya, karena sampai saat ini tidak ada satu pun dari korban tersebut mengalami gangguan penglihatan dengan gas air mata tersebut. Itu yang bisa kita simpulkan untuk sementara,” ujar dr. Syaifullah Asmiragani, Sp. OT (K) SPINE, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA Kota Malang, Senin, 24 Oktober 2022.
Menurutnya, dibutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat minggu agar kondisi mata korban kembali normal.
“Sudah banyak menurun sekarang, karena memang keluhannya sudah banyak berkurang. Itu bersifat temporan karena disebabkan iritan dari bahan gas air mata, yaitu yang bersifat kimiawi basah," kata dia.
"Jadi trauma kimia di mata itu ada dua, asam dan basah. Jika mengalami trauma basah tidak perlu mengalami perawatan khusus, cukup di cuci dan diberi obat nanti radangnya sudah selesai,” imbuhnya.
Selain itu, menduga, penyebab dari mata merah pada korban bukan disebabkan oleh gas air mata.
Saat ini kondisi dari beberapa korban sudah menunjukan peningkatan dan sedang melakukan rawat jalan untuk melihat serta mempercepat proses penyembuhan.
“Mereka melakukan kontrol disini dan alhamdulillah hasil klinisnya sudah banyak yang membaik," papar dia.