Progam Rp3 Miliar Per Desa Munjidah Sumrambah, Direspon Mantan Kades di Jombang
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Jombang, nomor urut 01, Mundjidah Wahab - Sumrambah, mendapat sorotan dari mantan kepala Desa di kota santri.
Hal ini dikarenakan pasangan petahana itu, mengusung program Rp3 miliar per Desa, dan sejumlah program lainnya yang dianggap memiliki kepedulian tinggi terhadap kemajuan pembangunan desa, serta mendukung upaya-upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.
Program tersebut antara lain pengadaan mobil operasional untuk desa, tunjangan untuk BPD, tunjangan purna tugas untuk perangkat dan kepala desa, serta peningkatan tunjangan untuk RT sebesar Rp200.000 per bulan.
Kemudian, pasangan nomor urut 1 tersebut juga mengusung program anggaran pembangunan untuk desa sebesar Rp3 miliar per desa setiap tahun berdasarkan perencanaan partisipatif.
Mantan Kepala Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, Tommy Adi Purwanto, mengatakan beberapa program yang diusung Mundjidah - Sumrambah di Pilbup Jombanh merupakan program revolusioner. Karena untuk mendukung percepatan kemajuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Ia pun menyoroti khusus soal program anggaran desa sebesar Rp3 miliar per tahun. Dimana menurutnya, program tersebut akan membawa manfaat sangat besar bagi pembangunan di tingkat desa.
"Program Rp3 miliar per desa itu sangat realistis dan bermanfaat sekali untuk pembangunan desa," kata Tommy, Kamis, 14 November 2024.
Ia pun menjelaskan alokasi dan kucuran anggaran hingga Rp 3 miliar untuk desa, nantinya bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan berbagai program pembangunan, baik fisik maupun non fisik.
Dengan perencanaan yang baik dan realistis, sambung Tommy, alokasi anggaran untuk desa tersebut bisa digunakan untuk membangkitkan dan mengembangan sektor perekonomian di desa, dukungan pengembangan sektor pertanian, hingga pemberdayaan masyarakat.
"Itu nanti juga bisa dikembangkan untuk bantuan pengembangan UMKM, mendukung program pengembangan pertanian, maupun pengembangan sektor lainnya," ujarnya.
Hal senada disampaikan Adi Purwanto, mantan Kepala Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben. Menurutnya, program Rp3 miliar per desa akan sangat membantu pemerintahan desa dalam menjalankan pembangunan di desa.
"Kami berharap program tersebut bisa terwujud karena itu akan sangat bermanfaat untuk pembangunan di desa," tuturnya.
Sementara itu, Mantan Kepala Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, sekaligus Ketua komunitas purna bhakti kepala desa, lurah seluruh Indonesia (Kompakdesi) Kabupaten Jombang, Arif Afandi mengatakan, berdasarkan program yang diusung, menunjukkan jika pasangan Mundjidah - Sumrambah memiliki kepedulian terhadap pembangunan desa.
Selain itu, keduanya juga dinilai betul-betul memahami kondisi desa, serta mengetahui betapa strategisnya peran desa terhadap kemajuan pembangunan di tingkat Kabupaten hingga tingkat pusat.
"Menurut kami, program-program yang diusung oleh Bu Mundjidah dan Mas Sumrambah memang sangat penting dan diperlukan untuk pembangunan di desa. Misalnya soal anggaran Rp. 3 miliar per desa, itu sangat bermanfaat dan sangat mendukung pembangunan di desa," kata Arif.
Terpisah, mantan Wakil Ketua DPRD Jombang dari partai Demokrat, Minardi menjelaskan bahwa, program anggaran untuk desa sebesar Rp3 miliar per desa setiap tahun berdasarkan perencanaan partisipatif yang diusung Mundjidah - Sumrambah, bukan program yang hanya asal diusung.
Sebagai mantan anggota DPRD Jombang yang duduk di Badan Anggaran (Banggar), Minardi menilai program yang diusung Mundjidah - Sumrambah secara matematis bisa diwujudkan.
"Itu realistis. Karena ketika ada penambahan anggaran, bisa diambilkan dari banyak pos. Saya kira Bu Mundjidah dan Mas Sumrambah sudah sangat paham bagaimana soal penganggaran tersebut," ujarnya.