Program Per RT Rp50 Juta Paslon Wali, Bisa Bikin Warga Kota Malang Makin Mandiri

Paslon WALI (Wahyu - Ali) di Pilwali Kota Malang
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVA – Program kerja yang ditawarkan oleh pasangan calon kepala daerah Kota Malang Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin terkait dana insentif setiap RT Rp50 juta per tahun mendapat respon positif dari masyarakat. Program unggulan Paslon Wali ini demi mewujudkan visi Kota Malang Mbois Berkelas

Polres Malang Amankan Ribuan Pil Ekstasi Berbentuk Hello Kitty

Ketua RT 3 RW 15 Kelurahan Madyopuro, Kedungkandang Kota Malang, Siswantoro (59 tahun) menyebut program ini luar biasa jika terealisasi. Andai Paslon Wali memenangkan kontestasi Pilwali Kota Malang maka program ini harus dilakukan dengan benar. 

"Jika bisa terealisasi luar biasa, asal pengawalan program ini dilakukan dengan benar. Tidak hanya top down tapi dari bawah ke atas. Apalagi kami yang tinggal di dekat exit tol Madyopuro punya posisi yang strategis," kata Siswantoro, Selasa, 12 November 2024. 

Paslon Abadi dan Influencer Sepakat Jadikan Kota Malang Maju dan Bermartabat

Siswantoro menjelaskan, di RW 15 Madyopuro ada 5 RT. Wilayahnya berada di dekat gerbang pintu masuk tol Madyopuro. Lokasi yang strategis harus bisa ditangkap oleh masyarakat untuk pengembangan masyarakat sekitar. Dana insentif Rp50 juta jika direalisasikan saat Paslon Wali memenangkan Pilkada Kota Malang akan digunakan untuk pengembangan UMKM di kawasan RW 15 Madyopuro. 

"Posisi kami strategis. Dana insentif bisa untuk mengembangkan UMKM misal setiap RT dengan cerdas menggunakan anggaran dengan benar. Maka pemerintah tidak perlu memkkirkan warganya dengan nemen (terlalu). Kalau di total 5 RT ada Rp250 juta. Ini bisa kita kembangkan untuk membangun sentra UMKM sehingga warga mandiri," ujar Siswantoro. 

Paslon Wali Janji Peremajaan Angkutan Umum di Kota Malang

Kemandirian masyarakat bisa terwujud dengan memanfaatkan dana insentif RT sebaik mungkin. Tidak hanya soal pembangunan fisik, pembangunan sektor ekonomi dengan pemberdayaan UMKM juga bisa dilakukan. Kebetulan Madyopuro tidak hanya dekat dengan exit tol namun juga berada dekat Pasar Madyopuro, Velodrome, dan Terminal Madyopuro yang akan dibuat menjadi terminal wisata. 

"Kalau dana itu kita proyeksikan untuk membangun pusat UMKM saya pikir luar biasa kalau kita bangun dekat exit tol. Dengan dana Rp50 juta bisa mengembangkan potensi luar biasa. Secara pribadi mendukung program ini karena beliau (Wahyu Hidayat) orang luar biasa, punya pengalaman yang bagus di birokrat dan seorang ahli tata kota," tutur Siswantoro. 

Dia berharap program Rp50 juta per RT benar diterapkan saat Paslon Wali memenangkan Pilwali Kota Malang. Dia memberi saran agar ada pendampingan melalui staff ahli atau perangkat daerah terkait termasuk akademisi dan masyarakat sehingga ada partisipasi publik dalam penerapannya nanti. 

"Memang harus ada pendampingan agar ada partisipasi publik. Jika insentif itu dikelola dengan baik seperti program yang kami siapkan maka warga akan mandiri. Hasil dari pengembangan UMKM bahkan bisa untuk membayarkan iuran warga setiap bulan," kata pria yang akrab disapa Pak Sis itu. 

Paslon WALI (Wahyu - Ali) adalah calon Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1. Mereka didukung 14 partai dalam kontestasi Pilkada Kota Malang. 

Program Rp50 juta per RT merupakan usulan warga yang diterima Wahyu Hidayat saat menjadi Penjabat Wali Kota Malang beberapa waktu lalu. 

"Program Rp50 juta per RT itu kami anggap bagus sebagai pengurus RW maupun masyarakat yang ada di lingkungan RT. Kenapa? karena setiap lingkungan baik RT maupun RW itu kan pasti mempunyai program yang seharusnya direalisasikan. Dan itu membutuhkan support dana baik itu kegiatan fisik ataupun kegiatan masyarakat lainnya," kata Sekretaris RW 1 Kelurahan Buring, Kedungkandang, Kota Malang, Malik. 

Malik mengatakan, bahwa dengan pemberian insentif Rp50 juta warga akan mandiri. Misalkan ada sarana dan prasarana yang rusak, seperti paving jalan, gorong-gorong maupun tempat sampah. Warga tidak lagi ditarik iuran namun bisa menggunakan dana insentif RT. 

"Kan ada yang misalnya gorong-gorong buntu, atau jalan lingkungan tingkat RT itu kan kadang rusak entah itu paving atau lainnya itu kan bisa tercover dengan anggaran itu. Terus misalnya tempat sampah dan lain-lain itu kan anggaran yang tersedia bisa untuk hal-hal yang baik seperti itu. Misalkan ada dana yang dianggarkan per tahun kalau misalkan nunggu iuran warga juga kan nanti membebani warga. Kalau memang ada anggaran yang di diperuntukkan untuk RT seperti itu ya kami anggap bagus," kata Malik.