Tiga Ribu Lebih Balita di Jombang Masih Stunting, Berikut Kenaikan Kasus Stunting di 2024
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
Jombang, VIVA – Sebanyak 3.633 balita di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih stunting. Bahkan, ada penambahan kasus stunting yang tercatat oleh pemerintah kabupaten setempat pada tahun 2024 ini.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah Pemkab Jombang untuk mengatasi kasus stunting yang sampai kini belum juga tuntas.
Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang dr Pudji Umbaran.
"Sebanyak 3.633 balita tersebut mulai kasus lama dan kasus baru, antara data Februari-Agustus," kata Pudji, Sabtu 9 2024.
Lebih lanjut ia menjelaskan kasus stunting meningkat di beberapa kecamatan. Seperti di Kecamatan Bandarkedungmulyo, kasus lama 32, kasus baru 68.
"Kecamatan Diwek, kasus lama 135 ditambah kasus baru 192, Kecamatan Jogoroto kasus lama 43 dan kasus baru 63," ujarnya.
Selanjutnya, sambung Pudji Kecamatan Jombang kasus lama 96, kasus baru 195, kecamatan Mojowarno kasus lama 80, kasus baru 113.
"Kecamatan Ngoro kasus lama 83, kasus baru 105. Kecamatan Sumobito kasus lama 113, kasus baru 168, dan Kecamatan Tembelang kasus lama 53, kasus baru 144," tuturnya.
Ia menyebut untuk kcamatan yang angka kasus stunting paling sedikit adalah Kecamatan Ngusikan, kasus lama tercatat hanya 19, dan kasus baru hanya 7. "1.788 tercatat sebagai kasus lama, dan 1.845 merupakan kasus baru," kata Pudji.
Selain itu ia menjelaskan, untuk balita yang dinyatakan lolos stunting jika tinggi dan berat badan timbangan sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sesuai usianya.
"Kita berharap tidak hanya akan mengatasi kasus stunting, tapi juga mencegah terjadinya kasus baru," ujarnya.
Untuk itu, pencegahan kasus stunting diberikan kepada calon pengantin, pengantin yang belum hamil, ibu hamil KEK (kekurangan energi kronis) dan yang mengalami anemia.
"Siapa yang melakukan pencegahan, yaitu kami lakukan secara konvergensi dalam pentahelix," tuturnya.