Usung Peduli Wong Cilik di Pilwali, Abah Anton Janji Tak Ada Anak Putus Sekolah

Paslon nomor urut 3 Pilwali Kota Malang, Abah Anton - Dimyati
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVA – Calon Wali Kota Malang nomor urut 3 Moch Anton alias Abah Anton mengusung jargon peduli wong cilik. Dia memutuskan kembali maju di Pilwali Kota Malang karena melihat ada sejumlah hal yang harus segera diselesaikan. 

Sesuaikan Kantong Mahasiswa, Sedjuk Bakmi Cabang Malang Pilih Turunkan Harga

Pertama soal pendidikan. Dia ingin pendidikan bisa diakses oleh semua anak di Kota Malang. Abah Anton tidak ingin melihat anak putus sekolah. Apalagi Kota Malang mempunyai julukan Kota Pendidikan. 

"Kota Malang ini kan dikenal sebagai kota pendidikan, tapi banyak masukan dari masyarakat bahwa masih sulit menyekolahkan anak-anak mereka. Ini jadi tugas kita agar tidak ada anak yang putus sekolah. Kita harus memastikan pemerintah hadir untuk masyarakat,” kata Wali Kota Malang periode 2013-2018 itu. 

Muncul Isu Politik Uang di Pilwali Kota Malang, Sekjen PKB Langsung Bentuk Satgas Khusus

Abah Anton yang maju bersama Dimyati Ayatulloh di Pilkada Kota Malang. Menempatkan sektor pendidikan sebagai program utamanya. 

"Tidak boleh ada anak yang tidak bisa bersekolah. Ini adalah tugas berat, tapi kita akan upayakan agar pendidikan menjadi prioritas," ujar Abah Anton. 

Endus Dugaan Tidak Netral dan Politik Uang, Mahasiswa Demo di Bawaslu dan KPU Kota Malang

Abah Anton menyebut bahwa dia maju atas dorongan para ulama, kiai dan masyarakat. Dukungan yang mengalir deras membuat dia semakin bersemangat memperjuangkan nasib wong cilik jika terpilih sebagai kepala daerah 5 tahun mendatang. 

"Ini tugas berat bagi saya. Semakin banyak yang mendukung, semakin besar tanggung jawab kami kepada masyarakat. Alhamdulillah, dukungan dari berbagai pihak sangat membantu saya untuk terus berjuang," tutur Abah Anton. 

Abah Anton juga menjelaskan alasan memilih Dimyati. Menurutnya, baik dirinya maupun Dimyati sudah tuntas untuk urusan duniawi. Untuk itu mereka berdua maju ingin mengabdi pada masyarakat. 

"Abah Anton sudah selesai dengan dirinya, Dimyati juga. Saya dan Dimyati itu loman (dermawan), senang dengan majelis sholawat, tahlil, dan Yasin. Harapannya ke depan, akan ada generasi muda yang bisa melanjutkan perjuangan kami," kata Abah Anton.