Debat Pilbup Jombang, Munjidah - Sumrambah Lebih Unggul Dari Warsubi - Salman Karena Berbasis Data

Paslon nomor urut 1 saat debat publik pertama Pilkada Jombang.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Debat perdana pada Pemilihan Bupati Jombang (Pilbup Jombang) telah selesai diikuti pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Mundjidah Wahab - Sumrambah dan paslon nomor urut 2, Warsubi - Salmanudin Yazid. Para akademisi di Kota Santri pun memberikan penilaian atas performa para kontestan. 

Tampil Mendominasi dalam Debat Perdana, Mundjidah - Sumrambah Beber Capaian Kinerja dan Prestasi

Salah seorang akademisi di Kabupaten Jombang, Mukari sekaligus Dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang menilai pasangan Mundjidah - Sumrambah tampil lebih baik daripada pasangan Warsubi - Salman. 

Debat sendiri dilakukan KPU di Ballroom Hotel Yusro, Jombang pada Sabtu 19 Oktober 2024 kemarin. 

Jelang Debat Publik, Akademisi Sebut Mundjidah - Sumrambah Miliki Good Governance

Mukari menyebut, sebenarnya di awal kedua pasangan cabup-cawabup tampil cukup baik selama debat berlangsung. Namun, Mundjidah - Sumrambah konsisten tampil baik karena dalam penyajian materi mengacu pada data.

Mukari menilai dari awal hingga akhir, pasangan Mundjidah Sumrambah, sangat baik dari penampilan maupun saat menyampaikan gagasan. Bahkan saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari panelis dari beberapa perguruan tinggi itu semua dijawab dengan lugas dan tuntas. 

Hari Ini, Dua Paslon di Pilbup Jombang Bakal Debat Perdana Soal 3 Hal

"Kalau dari penampilan maupun substansi, saya memberi poin untuk pasangan 01. Boleh dikatakan, unggul daripada pasangan 02 dalam perdebatan semalam, di Hotel Yusro," kata Mukari, Senin 21 Oktober 2024.

Mukari menyebut pasangan Mundjidah - Sumrambah tampak lebih berpengalaman, saat mendapat pertanyaan panelis. Hal itu tampak saat mereka menyampaikan ide dan gagasannya.

"Dari sisi penampilan, terlihat bahwa Bu Mundjidah dan Mas Sumrambah punya pengalaman ke sana (menjalankan roda pemerintahan). Tentunya, ini didapat dari pengalaman panjangnya selama ini," ujar Mukari. 

Selain itu Mukari menjelaskan bahwa, sebagai kontestan Pilbup yang telah memiliki pengalaman dalam memimpin Pemerintah Kabupaten Jombang, Mundjidah Sumrambah merupakan pasangan yang menguasai data.

Memang, lanjut dia, Mundjidah - Sumrambah memiliki keuntungan karena sebelumnya telah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang alias petahana pada periode kemarin. Bila dibandingkan pihak paslon lainnya.

Dari sisi keuntungan tersebut, mampu dimanfaatkan Mundjidah - Sumrambah dengan menyajikan data-data strategis terkait pembangunan maupun capaiannya selama 5 tahun kemarin.

"Tapi dari debat semalam, terlihat bahwa Bu Mundjidah dan Mas Sumrambah memiliki data itu. Ini permulaan yang bagus, walaupun dalam beberapa hal saya masih perlu mengkritisi, semoga nanti (yang saya kritisi) bisa masuk dalam debat berikutnya," tutur Mukari. 

Ia pun menjelaskan bahwa sosok Mundjidah merupakan sosok yang luar biasa. Karena di usia yang tidak muda lagi, ia bisa tampil energik di debat kemarin.

"Saya melihat sosok Bu Mundjidah, ini sosok yang luar biasa. Dia usia yang sebegitu tua, tapi energik. Intonasi-intonasi bahasa yang disampaikan begitu tegas, saya kaget karena begitu jelas saya mendengarnya," katanya.

"Apa yang disampaikan Bu Mundjidah, seakan-akan tidak menunjukkan usianya yang sudah seperti itu, ini luar biasa Bu Mundjidah. Dan ini tidak dimiliki sosok wanita yang lain di usia segitu," tambahnya. 

Di sisi lain, berdasarkan pengamatanya pada acara debat kemarin, Mukari menilai pasangan Warsubi - Salman terkesan masih grogi. Selain itu, pasangan Warsubi - Salman juga tampak tidak menguasai data.

"Kalau di pasangan 02, ini mungkin gejala yang umum karena belum punya pengalaman menjalankan roda pemerintahan. Jadi, ini kan menjadi catatan bahwa apa yang disampaikan lebih cenderung normatif," tuturnya.

Ia pun menyebut bahwa karena tak memiliki pengalaman, pasangan ini seolah-olah tak menguasai materi yang mereka sampaikan di acara tersebut.

"Karena data yang belum dikuasai, menjadikan pertanyaan-pertanyaan dari panelis, tidak terjawab dengan tepat. Semoga hal-hal seperti ini, di tahap berikutnya akan lebih baik, sehingga debat lebih berkualitas," katanya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa, ada beberapa hal yang ia kritisi terkait materi dan penanganan masalah dalam debat Pilkada Jombang, antara lain soal pendidikan dasar. 

"Perlu upaya penelitian dan kajian yang lebih mendalam untuk mengurai masalah dan menentukan langkah yang tepat terkait banyaknya SD Negeri yang tutup atau dimerger," ujarnya.

Sementara itu, pada sesi awal pemaparan visi, misi dan program, Mundjidah, kontestan Pilkada Jombang nomor urut 1 mengungkap capaian-capaian keberhasilan selama menjabat Bupati dan Wakil Bupati Jombang periode 2018 - 2023.

Pasangan Mundjidah - Sumrambah memutuskan untuk maju kembali pada Pilkada Kabupaten Jombang, dengan niatan untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Jombang. 

"Karena kami telah membangun pondasi-pondasi kunci yang telah kami lakukan dalam periode pertama, dan perlu kami lanjutkan di periode 5 tahun mendatang," tuturnya, dalam debat kemarin.

Dijelaskan Mundjidah, beberapa persoalan akut di Kabupaten Jombang, telah berhasil diselesaikan, berakar pada aspek profesionalisme dan jaringan yang kuat.

"Sehingga kita memahami persoalan dengan baik dan melakukan kerjasama bersama stakeholder inti, sehingga persoalan akut selesai secara utuh," katanya.