Prabowo Subianto Bisa Mempersatukan Indonesia, Karena Aktif Merangkul Berbagai Komunitas
- Istimewa
Malang, VIVA – Calon Presiden Prabowo Subianto dianggap sebagai sosok tokoh nasional yang mampu menjaga persatuan Indonesia. Prabowo dianggap aktif menyatukan berbagai kelompok, dengan kemampuan komunikasinya sehingga membuat banyak pihak bekerja bersama untuk memajukan bangsa.
Salah satu tokoh masyarakat di Ponorogo di Jawa Timur yakni Agus Budi Waluyo menilai Ketua Umum Gerindra itu sebagai pemimpin yang merakyat dan tegas. Dia menganggap Prabowo memiliki kemampuan merangkul tidak membuat perbedaan antara rakyat kecil dan warga biasa.
"Semua mendukung, orangnya juga merakyat, tegas, tidak membeda-bedakan rakyat atau warga kecil," kata Waluyo pada, Senin, 11 Desember 2023.
Menurutnya, jika gaya komunikasi Prabowo yang merangkul seperti ini dipertahankan. Makan akan membuatnya semakin dekat dengan banyak pemilih. Simpati yang muncul dianggap sebagai potensi untuk meraih banyak suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Kepemimpinan tegas dan sifat yang merakyat menjadikan Prabowo sebagai kandidat kuat untuk memimpin Indonesia pada periode berikutnya. Selama ini, kinerja Pak Prabowo bagus, bahkan kemarin Pak Jokowi sempat menyatakan bahwa penerusnya nanti mungkin Pak Prabowo. Hal ini menunjukkan bahwa untuk Pilpres tahun ini, Pak Prabowo memiliki potensi yang besar," ujar Agus Budi Waluyo.
Sementara itu, pada deklarasi Relawan Pedagang Indonesia Maju (RAPIM) di Jakarta Theater pada Jumat, 8 Agustus 2023 kemarin. Dia bilang, berkomitmej untuk menghormati siapapun pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan menang dalam Pilpres 2024. Andai kemudian dia yang menang dia berjanji merangkul semua pihak yang menjadi pesaingnya di Pilpres 2024.
"Apapun hasilnya, siapapun yang memenangkan Pilpres mendapatkan mandat yang akan saya hormati. Namun, jika saya yang mendapat mandat, saya akan memeluk segala kekuatan, bersedia bekerja sama," ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan memiliki komitmen yang kuat untuk selalu mendedikasikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, dia tidak akan kecewa jika takdir berkata lain.
"Kita tidak boleh merasa tersinggung, terutama jika kita mencintai negara dan rakyat Indonesia. Seseorang yang sungguh-sungguh ingin berbakti kepada negara dan rakyatnya tidak memiliki tempat untuk perasaan pribadi. Jika dia benar-benar ingin berbakti kepada negara, pada hakikatnya, pribadi dan jiwanya sudah bukan miliknya lagi, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo Subianto telah menunjukkan tekadnya ini saat mengalami kekalahan dalam dua kesempatan pemilihan Presiden melawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Siapapun yang dipilih oleh rakyat Indonesia, akan saya hormati. Ini telah saya buktikan dua kali ketika saya kalah dari Pak Jokowi, saya selalu hadir dalam pelantikannya. Saya memberikan penghormatan kepada beliau dan bersedia bersatu untuk membangun negeri ini," ujar Prabowo.