Minta Doa Restu Jadi Presiden, Ini Respon Keluarga Usai Anies Bertemu Ibu Cak Imin

Anies Baswedan saat bertemu ibu dari Cak Imin.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Dalam kunjungannya ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bakal calon presiden, Anies Rasyid Baswedan, melakukan silaturahmi ke kediaman Ibunda Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yakni Nyai Muhasonah Iskandar, Kamis, 31 Agustus 2023. 

Safari Ramadan, Ketum Golkar Minta Nasehat Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang

Tak hanya melakukan ziarah, dan bertemu ibu dari Cak Imin. Dalam pertemuan tertutup ini, Anies juga meminta doa restu dalam perjuangannya menjadi calon presiden Republik Indonesia.

Usai datang di area Ponpes, Anies diantar oleh pengasuh Ponpes Denanyar, Jombang untuk menemui Ibu Muhaimin Iskandar di kediamannya yang berada tak jauh dari lokasi Ponpes.

Area Parkiran Makam Gus Dur Jadi Arena Balap Liar Polisi Sita 51 Sepeda Motor

Anies bertemu selama 30 menit didalam rumah ibunda Cak Imin. Anies Baswedan sempat mengenalkan diri, dan meminta doa restu. Anies juga mengutarakan niatnya maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Sementara itu, Kiai Haji Abdussalam Shohib, pengasuh Ponpes Denanyar Jombang mengaku kedatangan Anies ke ponpes Denanyar bukanlah yang pertama kali. Lantaran sejak Anies menjabat sebagai menteri pendidikan, dia sering bertemu dengan Anies.

Gusdurian Malang Raya Lakukan Refleksi Kemanusiaan Bersama GKJW Lawang

"Saya kenal dengan pak Anies itu sejak lama ya, sekitar tahun 2016, ketika beliau menjadi menteri pendidikan, saya pernah bersilaturahim dan berdiskusi," ujar Gus Salam, Kamis 31 Agustus 2023.

"Kemudian, dan tahun kemarin waktu beliau menjelang akhir beliau menjabat sebagai Gubernur DKI, saya juga sempat silaturahim ke kantor Gubernur," tambahnya.

Gus Salam mengaku bahwa sosok Anies Baswedan adalah orang yang sangat paham dengan dunia pendidikan. Anies dianggap sosok yang asik saat diajak untuk berdiskusi masalah pendidikan.

"Beliau ini kan akademisi, dan beliau termasuk orang yang sangat faham dengan pendidikan. Kan kami ini di pondok kami tiap hari tugas utamanya kan mendidik jadi ketika berdiskusi itu cocok, materinya nyambung. Kami banyak belajar apa sistem maupun cara mendidik di luar yang bisa diadopsi di pesantren. Ya karena semua sistem pendidikan kita kan sedang mendapatkan tantangan berupa kemajuan teknologi yang berupa AI (artificial intelejen)," kata Gus Salam.

Gus Salam sempat menuturkan bahwa obrolan Anies dengan keluarga di kamar Kiai Haji Abdurahman Wahid alias Gus dur hanyalah obrolan biasa. 

"Gak lama, hanya ngobrol biasa saja. Dimana anak bangsa yang mempunyai tujuan mengabdikan diri pada bangsa ini, ya saya cuman pingin tau aja, situasi (politik) di Jakarta saat ini, kemudian rencananya pak Anies, baik terkait dengan koalisinya maupun dengan visi misi beliau menjadi calon presiden," ujar Gus Salam. 

Sementara soal kabar santer duet Anies - Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang. Gus Salam mengaku hal itu bukan kewenanganya. Dia menyebut hal itu urusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, dia juga setuju jika Cak Imin merapat ke Anies Baswedan. 

"Wah itu bukan domain saya itu. Itu urusannya Jakarta (PKB). Ya meski sedari dulu saya itu gak di struktur PKB, tapi saya selalu mengatakan bahwa politik NU ya PKB. Maka saya berusaha menjadi seorang kader NU yang taat asas lah. PKB arahnya kemana kita ngikut lah," tuturnya.

"Cak Imin mau ke Prabowo, ganti ke Ganjar, mau ke Anies, kita sih ok saja. Memang kita (keluarga ponpes Denanyar) bagi tugas. Beliau (Cak Imin) ngurus politiknya, dinamika politik beliau yang ngurus, dan ketika kita harus kerja untuk meyakinkan masyarakat ya kita harus bantu. Dan siapapun yang mau (gandeng Cak Imin) kita sih ok lah," kata Gus Salam.

Disisi lain dia juga mengakui pembicaraan Anies dengan ibunda Cak Imin terkait dengan Pilpres 2024 nanti. Anies minta didokan agar menjadi presiden. 

"Beliau pingin sungkem saja, minta doa ke yang paling sepuh (ibunya Cak Imin), dan memang di pesantren memang seperti itu, adabnya kayak gitu. Akhirnya beliau minta doa restu, minta pangestu, mengenalkan diri dan didoakan ibunya Cak Imin, untuk jadi presiden," ujarnya.