Komitmen Nurochman-Heli Dorong Pertanian Kota Batu ke Pasar Global dan Berdaya Saing

Wali Kota dan Wawali Nurochman-Heli menyampaikan paparan
Sumber :
  • VIVA Malang (Galih Rakasiwi)

Batu, VIVA – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu Nurochman-Heli Suyanto menegaskan komitmennya untuk melakukan transformasi sektor pertanian menjadi industri berdaya saing global

Bahagianya Warga Pra Sejahtera hingga Kusir Dokar di Kota Batu Terima Sembako dari Khofifah

Dalam tiga bulan pertama kepemimpinannya, mereka fokus mengejar kontrak kerja sama dengan off taker dan buyer dari luar negeri guna memastikan produk pertanian Kota Batu memiliki pasar yang luas dan berkelanjutan.

"Dalam 100 hari pertama ini, kami menargetkan adanya kontrak kerja sama konkret dengan pasar lokal maupun internasional," ujar Nurochman, Selasa 4 Maret 2025.

Nurochman-Heli Ajak Seluruh Elemen Bersatu Demi Kemajuan Kota Batu

Menurutnya, langkah tersebut penting untuk memastikan hasil pertanian Kota Batu dapat terserap dengan baik, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. 

"Pemkot Batu juga telah menggandeng berbagai pasar lokal untuk menyerap hasil panen petani, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang lebih modern dan terintegrasi," ujarnya.

Fraksi PKB Ajak Masyarakat Doakan Kepemimpinan Nurochman-Heli di Kota Batu

Terlebih, Kota Batu dikenal sebagai salah satu daerah penghasil sayuran dan buah-buahan utama di Jawa Timur. Berdasarkan data Kota Batu dalam Angka 2025, produksi tanaman petsai atau sawi menjadi yang terbanyak di Kota Batu dengan 10.119 ton, menyumbang 14,38 persen dari total produksi tanaman buah dan sayuran semusim yang mencapai 70.391 ton.

Tanaman lainnya yang memiliki produksi besar adalah wortel sebanyak 9.122 ton (12,96 persen) serta tomat yang mencapai 8.407 ton (11,94 persen). Sementara itu, untuk komoditas buah-buahan tahunan, jeruk siam/kepok menjadi yang terbesar dengan produksi mencapai 33.711 ton, diikuti apel sebesar 14.028 ton.

Di sektor tanaman biofarmaka, jahe mencatat produksi tertinggi dengan capaian 812,80 ton pada tahun 2024. Dengan potensi yang besar ini, Nurochman dan Heli optimistis bahwa produk pertanian Kota Batu mampu bersaing di pasar global.

"Dengan langkah ini, sektor pertanian Kota Batu diharapkan dapat bangkit dan berkembang menjadi industri yang kompetitif serta memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi para petani," tutur Cak Nur sapaanya.

Senada, Heli Suyanto menambahkan, untuk mendukung percepatan ekspor hasil pertanian, Pemkot Batu berencana membentuk tim khusus yang bertugas untuk menjembatani petani dengan calon pembeli dari luar negeri. Selain itu, akan dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada para petani untuk memenuhi standar ekspor serta meningkatkan kualitas produksi.

"Selain fokus pada ekspor, Pemkot Batu juga mendorong terbentuknya ekosistem pertanian modern dengan memperluas akses petani terhadap teknologi, inovasi, dan pendanaan. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Kota Batu dapat menjadi pusat agribisnis yang mampu bersaing di tingkat global," tuturnya.