Kabur Dari Kejaran Polisi, Gengster di Jombang Justru Jatuh Dari Atap Rumah Pak RT

Atap rumah warga yang jebol akibat dinaiki anggota gengster
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Polres Jombang, terus gencar memberantas gengster. Seperti, pada Sabtu, 9 November 2024, sekitar pukul 00.55 WIB, satu orang anggota gengster bersenjata tajam (Sajam) diamankan polisi.

Polisi Jombang Tetapkan Ibu Bayi Asal Gresik Tersangka Usai Terbukti Bunuh Bayi Sendiri

Dua anggota gengster dalam kondisi mabuk itu, sempat lari menghindari kejaran mobil patroli polisi. Dia kabur sembari menggunakan sepeda motor.

Saat kabur, kedua anggota gengster itu, justru masuk ke area pemukiman warga di jalan RE Martadinata. Sebelumnya mereka bertemu polisi di jalan Buya Hamka, Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang.

Berikut Rekomendasi Tempat Destinasi Wisata di Wonosalam Jombang

Karena takut tertangkap, kedua anggota gengster itu naik ke atas genting rumah warga milik Subadi Muslih, yang merupakan ketua RT 04, RW 05 Desa Kepatihan.

Namun, nahas salah satu anggota gengster itu justru malah terjatuh dari atap rumah dan masuk ke dalam dapur, hingga akhirnya tertangkap dan diserahkan ke polisi.

Jelang Nataru, Tiket KA di Jombang Ludes Terjual

Kepala Desa (Kades) Kepatihan, Erwin Pribadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut Erwin, kejadian tersebut terjadi pada beberapa hari yang lalu.

"Enggeh (iya) kejadiannya itu hari Sabtu ya, malam Minggu sekitar setengah satu malam. Itu ada dua anak, diketahui setelahnya itu memang kondisi mabuk, kemudian dia masuk ke salah satu wilayah area saya," kata Erwin, Selasa, 12 November 2024.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kedua pemuda itu masuk ke area gang buntu. Dan karena jalan buntu, salah satu pemuda mabuk itu memanjat rumah warga, untuk menyelamatkan diri, menghindari polisi.

"Kemudian karena plavonnya gak kuat, akhirnya jebol, kemudian anak itu kan lari, karena dikejar sama polisi. Dan warga memang gak tau, kalau ada kejadian apa. Tapi memang ada anak yang dikejar sama polisi," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa, setelah plavon rumah warga jebol, salah satu anak ditangkap dan satunya, belum ketangkap.

"Itu anaknya masih belasan tahun mas. Kalau kisaran ya mungkin usianya, 16 sampai 17 tahun mas. Masih anak, dan bawa sajam," tuturnya.

Saat ditanya warga manakah anggota gengster tersebut, ia mengaku bahwa warga belum sempat menanyakan identitas dari pemuda tersebut, karena begitu tertangkap warga anak tersebut langsung diserahkan polisi.

"Gak sempat tanya, karena begitu warga teriak-teriak kemudian polisinya langsung datang, langsung nangkap anak itu. Jadi gak sempat dimasa, diintrogasi, oleh warga jadi gak sempat. Dan langsung dibawa pihak kepolisian," katanya.

Ia menegaskan, upaya pengejaran polisi terhadap anggota gengster itu, cukup jauh. Dari depan RSIA Muslimat, hingga ke arah utara masuk ke dalam gang.

"Itu wilayahnya belakang Rumah Sakit Muslimat, yang diutara jalan, terus ada perempatan dia mentok, terus belok kanan dan masuk ke gang. Sebenarnya itu kan bukan gang buntu, karena dia bukan warga sini, jadi gak tahu kalau di situ ada akses jalan. Yang jelas anaknya diamankan, sama motor, dan yang satu lari," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Jombang, AKP Soesilo ketika dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, ia mengaku bahwa kejadian tersebut ditangani oleh Polres Jombang. 

"Dibawa ke Polres. Kalau di polsek Kota tidak ada," tuturnya.