GM FKPPI Jatim Beri Tanggapan Permintaan Maaf Effendi Simbolon

Effendi Simbolon
Sumber :
  • Istimewa

Malang – Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon akhrinya meminta maaf terkait pernyataannya yang menggunakan diksi "gerombolan" pada TNI. Sikap legawa dan kenegarawanan ini pun diapresiasi oleh PD XII GM FKPPI Jatim.

Turnamen Catur di Jombang, Klub Catur Pionmas Borong Juara

"Alhamdulillah, sebagai politisi dan negawaran beliau sudah minta maaf. Ini menunjukkan bahwa masih ada cinta yang besar beliau kepada TNI," ucap Ketua PD XIII GM FKPPI Jatim, R. Agoes Soerjanto, Rabu 14 September 2022.

Diketahui, Effendi Simbolon menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka atas statemennya. Pernyataan itu disampaikan Effendi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Pemkot Pasuruan Remikan Gedung PLUT-KUMKM Dorong Kemajuan UMKM

"Saya dari lubuk hati paling dalam, saya minta maaf atas perkataan saya yang menyakiti hati prajurit, siapapun dia, dari mulai tamtama perwira sampai sesepuh dengan pernyataan yang diartikan lain," ucap Effendi.

Atas permintaan maaf itu GM FKPPI memandang sebagai momentum titik balik bagi Komisi I DPR RI untuk lebih serius memperhatikan TNI. Tidak itu saja, saatnya sekarang DPR, khususnya Komisi I melihat lebih detail kehidupan TNI.

Momen Haul Mbah Slagah Kota Pasuruan Dipadati Ribuan Jemaah

Komisi I harus melihat ke bawah. Turun langsung melihat ke barak-barak prajurit, satuan-satuan terluar di perbatasan, alutsista, dan kehidupan keluarga mereka. 

"Ini momentum yang bagus untuk kembali ke titik nol hubungan Komisi I DPR dan TNI sehingga mereka (DPR) lebih detail dan lebih dalam masuk kehidupan TNI," tandas Agoes.

Dengan begitu, komisi I akan bisa melihat secara langsung bagaimana senyatanya kondisi TNI secara luar dalam.

"TNI sudah berjuang dengan segenap jiwa, raga, rasa, dan rumangsa untuk negara. Ini harus dilihat secara detail oleh DPR sehingga kebijakannya pada TNI bisa sebanding dengan pengorbanan mereka," jelas Agoes.

GM FKPPI Jatim juga melihat perlunya Effendi Simbolon untuk secara khusus bertemu dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman. Pertemuan itu penting untuk secara khusus meminta maaf dan meredam gejolak yang muncul pasca statemen itu keluar.

Apakah MKD tetap harus turun tangan? Menurut Agoes, hal itu tetap perlu dilakukan MKD dalam menjalankan tupoksinya. Namun yang lebih penting adalah MKD jangan lelah mengingatkan anggota parlemen untuk tidak bicara yang membuat kegaduhan. 

"Nusantara kita ini penuh keragaman manusia. Salah satu persamaan dari keragaman itu sikap dan budaya santun yang menjadi ciri khas bangsa. Inilah yang harus diingatkan oleh MKD kepada anggota dewan, dalam konteks pembicaraan di ruang publik," tutur Agoes.

Terkhusus untuk TNI, sambung Agoes, GM FKPPI sebagai anak kandung TNI/Polri merasa bangga dengan seluruh kinerja TNI. Dari pusat di mabes hingga satuan terkecil. Tetap semangat dalam pengabdian, dan tetap solid dalam bekerja untuk bangsa dan negara.

"Kami GM FKPPI akan selalu berada bersama TNI dan Polri untuk mengabdi pada bangsa dan negara," tegas ketua GM FKPPI Jatim ini.