Kades di Jombang Klaim Pekerjaan Aspal Gunakan Dana Pribadi, Ini Penjelasan Warga

Jalan desa yang diklaim gunakan anggaran pribadi.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Untuk menekan biaya agar bisa mendapatkan keuntungan berlebih, aspal hotmix itu disinyalir menggunakan sisa dari pengerjaan aspal di tempat lain. Karena rekanan yang mengerjakan pengaspalan dikenal memiliki kedekatan koneksi di salah satu perusahaan penyedia aspal hotmix

Melihat Tradisi Grebek Tahu di Kampung Sentra Industri Tahu Jombang

"Aspal hotmix itu juga dari sisa pengerjaan di wilayah lain lho. Semua sudah tau sosok rekanan yang mengerjakan, modusnya juga seperti itu. Ambil aspal sisa dari pengerjaan lain, karena lebih murah," katanya.

"Katakanlah jalan lingkungan butuh 15 ton aspal hanya cukup mengeluarkan uang Rp7 juta sampai Rp10 juta. Apalagi pengerjaan dilakukan secara manual dan kualitasnya sangat jelek, kemungkinan harga tidak sampai segitu," ujar perangkat Desa yang mewanti-wanti namanya agar tidak dipublikasikan.

Harlah Muslimat, Mustasyar PWNU Jatim Ajak Warga Jombang Bersalawat

Apalagi menurutnya Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang mendapatkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Bupati senilai Rp150 juta di tahun ini. 

"Tapi titik BKK Bupati bukan di Dusun Kemuning. Tetapi untuk menyiasatinya agar pengaspalan dari dana CSR bisa diklaim menggunakan anggaran pribadi, pengerjaannya berbarengan atau minimal beda sehari dua hari," tuturnya.

Pilbup Jombang, KPU Buka Lowongan KPPS

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pengerjaan pengaspalan jalan lingkungan sepanjang 2,8 kilometer di dusun Kemuning, desa Tanggungan, Gudo, Kabupaten Jombang menjadi perbincangan warga. 

Pengaspalan jalan lingkungan yang sudah pasti mengeluarkan uang puluhan juta hingga ratusan juta tersebut, diklaim menggunakan uang pribadi kepala desa Tanggungan. 

Halaman Selanjutnya
img_title