4 Orang Meninggal Dunia dan 6 Dirawat, Tapi Jombang Belum KLB DBD

Pasien yang dirawat di RSUD Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Jumlah kasus kematian yang diakibatkan oleh demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tergolong tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Mas Dion, Kader Militan PKB Mantap Maju Cabup Pasuruan 2024

Bila di tahun 2023, kasus kematian yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu zero kasus, namun di tahun 2024, tercatat ada 4 pasien meninggal dunia dan 6 pasien lainnya yang menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Jombang.

Tak hanya itu, menurut keterangan direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah, 6 pasien yang dirawat di ICU RSUD Jombang itu, kondisinya sangat memburuk. 

Live Streaming Indonesia U23 vs Uzbekistan U23 di RCTI dan Vision+

"Untuk kondisi pasien DBD yang kurang baik ada 6. Tapi dokter sudah melakukan penanganan secara intensif. Dan yang 6 ini positif DBD. Masuknya di bulan Februari ini," katanya, Sabtu 24 Februari 2024.

Meski demikian, tingginya angka kematian DBD di Kabupaten Jombang, belum membuat pemerintah untuk menetapkan Jombang telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) DBD.

KONI, Dindik, dan DPRD Gelar Hearing Persiapan Porprov 2025, Ini Pembahasannya

Plt Kepala Dinkes Jombang, Syaiful Anwar mengatakan bahwa, kenaikan kasus DBD ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Jombang saja, namun merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Kenaikan kasus DBD ini tidak hanya di Kabupaten Jombang, kenaikan kasus ini (terjadi) di seluruh Indonesia, hampir merata," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title