Pemkot Batu Tak Perlu Malu Akui Ikon Apel Sudah Tergantikan Jeruk
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
"Dari banyak faktor tersebut harusnya Pemkot Batu tak perlu malu jika mengganti ikon apel menjadi jeruk. Terpenting masyakarat sejahtera," tuturnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto menerangkan bila menurunnya produksi apel di Kota Batu karena ekosistem pertanian di Kota Batu mengalami perubahan.
"Penyebabnya yaitu faktor cuaca alam atau global warming dan degradasi tanah. Dari situ, banyak petani yang beralih ke tanaman lain dan kekurangan produksi. Terhitung sejak tahun 2012 hingga 2023 separuh petani apel memang sudah beralih ke jeruk," katanya.
Para petani apel beralih menanam jeruk dan jambu kristal, seperti masyarakat di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Penurun tanaman apel, lanjutnya, dikarenakan beberapa faktor yaitu penurunan tanah atau degradasi tanah, usia lebih dari 25 tahun dan iklim.
"Ini yang membuat kenapa kok tanaman apel sulit. Karena itu Dinas Pertanian Kota Batu membuat program revitalisasi apel ini dengan pemakaian pupuk organik," ujar Heru.
Untuk meningkatkan produksi, pihaknya melakukan upaya pencegahan serangan hama. Seperti dengan cara membungkus buah apel dengan plastik serta penggunaan pestisida nabati yang ini dikembangkan kelompok tani.
"Pencegahan itu didukung dengan adanya laboratorium klinik penanaman terpadu yang dapat mengendalikan hama. Jadi tidak hanya menggunakan pestisida kimia, namun juga pestisida hayati dan nabati," tuturnya.