Pemkot Batu Tak Perlu Malu Akui Ikon Apel Sudah Tergantikan Jeruk

Buah jeruk mulai menggerus ikon Kota Batu yaitu apel.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVAPemkot Batu tak perlu malu mengakui jika ikon buahnya yaitu apel sudah tak bisa dipertahankan karena tidak menguntungkan bagi para petani. 

Warga Desa Tulungrejo Kota Batu Tersenyum, 230 Sertifikat PTSL Resmi Dibagikan

Pasalnya biaya produksi saat ini sudah cukup tinggi, tak sebanding dengan hasil panen yang didapat. Seperti yang disampaikan oleh petani dan pedagang buah, Didik Subiyanto

Terbukti di lapangan sekarang petani sudah beralih ke buah jeruk, karena biaya produksi ringan dan hasil panen bisa dipastikan. 

Semangat Membara Cak Nur dan Mas Heli Hadapi Debat Ketiga Pilwali Kota Batu

"Itu merupakan fakta di lapangan, sekarang bisa dihitung dengan jari cuma berapa petani apel di Kota Batu. Semua sudah beralih ke jeruk dan sebagian ke jambu kristal," katanya, Senin 5 Februari 2024.

Pria yang biasa disapa Kaji Bianto tersebut menerangkan secara rinci, jika para petani menanam apel perhektar bisa ditanami 1.000 pohon, mereka bisa merugi hingga Rp50 sampai Rp100 juta. 

Bawaslu Kota Batu Petakan 117 TPS Rawan Jelang Pemilu 2024

"Sebab saat ini harga jual apel hanya Rp5 ribu perkilo. Selain perawatan, harga pupuk yang terus melambung tinggi memperburuk keadaan. Terlebih, sudah banyak buah apel import yang memiliki kualitas baik membanjiri pasaran," ujar anggota DPRD Kota Batu ini.

Berbeda dengan jeruk, hasil yang didapat oleh petani lebih pasti dan mereka bisa mendapat keuntungan. Karena saat ini harga jual jeruk perkilo mencapai Rp13 ribu, setiap pohon minimal berusia 4 tahun mampu memproduksi 50 kilogram tergantung perawatan. 

Halaman Selanjutnya
img_title