Dasar Kenaikkan Tagihan PBB di Jombang Asal-asalan, Ratusan Warga Kembalikan SPPT ke Desa

Kondisi inilah yang membuat warga melakukan protes untuk mengembalikan berkas SPPT yang dikeluarkan oleh Bapenda Jombang.

"Nah ini yang kemudian membuat warga menghadap saya, semi-semi protes, semi-semi mengadu, kenapa mereka yang masuk kategori keluarga prasejahtera ini malah dinaikkan, hampir beratus-ratus persen," kata Erwin.

Atas adanya peristiwa ini, pihaknya mengaku bahwa pemerintah Desa mengumpulkan semua berkas SPPT yang dikembalikan warga, untuk selanjutnya dilakukan rekapitulasi dan akan dikembalikan ke Bapenda.

"Kita kumpulkan, kita rekapitulasi dan besok kita akan kembalikan ke Bapenda. Dan kita berharap ada kebijakan dari Bapenda, terkait dengan WP, yang merasa keberatan dengan kenaikan tarif PBB," ujarnya.

Disinggung apakah pihaknya sudah melakukan kroscek pada tagihan PBB milik warga yang dikembalikan, ia mengaku sempat menanyakan apakah tagihan SPPT milik warga itu, dan hasilnya ada beberapa tagihan yang dirasa warga tidak sesuai.

"Tadi saya tanyak ke warga Bu, apa sudah benar ini tagihannya, katanya tidak sesuai. Jadi ada WP yang merasa tanahnya cuman 100 meter persegi, tetapi di SPPT bunyinya, 300 meter persegi lebih," tuturnya.

"Nah ini kalau memang ada penambahan aset memang wajar ya kalau naik, tetapi ibu tadi menyatakan tidak pernah menambah aset, beli tanah di sampingnya juga gak pernah, berarti secara teori kalau saya kroscek berarti ada kesalahan data di SPPT nya, sehingga mengakibatkan ada kenaikan tagihan yang nilainya luar biasa besarnya, hingga mencapai 500 persen. Nah apakah hal ini juga terjadi di WP yang lain, saya juga kurang tahu," kata Erwin.