Sataku Program Diskominfo Kota Batu Wujudkan Satu Data Indonesia

Kadiskominfo Kota Batu, Onny Ardiyanto.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Demi ciptakan data berkualitas yang mudah diakses dan bisa digunakan oleh semua instansi, Diskominfo Kota Batu segera rampungkan Satu Data Kota Batu (Sataku). 

Bawaslu Kota Batu Tangani Dugaan Pelanggaran Administrasi hingga Pidana

Sataku merupakan upaya Diskominfo Kota Batu menyelaraskan program Kementerian Kominfo, agar setiap daerah memiliki Program Satu Data Indonesia (SDI).

Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardiyanto mengatakan saat ini Sataku sudah berjalan 15 persen, ia pun menargetkan bisa melounching program tersebut pada awal 2025 mendatang.

Paslon NH Siap Blusukan ke Kampung, Bangun Kota Batu dari Akar Rumput

"Sataku berbasis web base dan merambah basis aplikasi. Hal ini merupakan salah satu upaya dari transparansi sehingga masyarakat nantinya benar-benar memiliki fungsi kontrol terhadap kinerja pemerintahan," kata Onny, Kamis 25 Januari 2024.

Sehingga apabila terdapat bantuan-bantuan dinas bisa mempergunakan agar yang disampaikan bisa tepat sasaran. Sekarang Diskominfo tengah berkoordinasi dengan Bapelitbangda dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga merupakan leading sector program tersebut selain Diskominfo. Serta produsen data dari masing-masing SKPD.

Sektor Pendidikan Pondasi Tumbuhkan Budaya Anti Korupsi

"SDI memang cukup mendasar bagi kami. Karena salah satu tugas Kominfo terkait kestatistikan. Sejak tahun 2021 sudah terbentuk forum data di Kota Batu dan terus berprogres terkait pemetaan data," tuturnya. 

Di tahun 2023 lalu, pihaknya telah menyusun data sektoral yang ada di SKPD. Pihaknya mencatat ada 3540 jenis data dari di masing-masing SKPD. Contohnya data sekolah rincian ada beberapa item, data tentang destinasi wisata ada beberapa item. 

"Ini membutuhkan waktu cukup lama, pasalnya dalam menyusun kami harus memastikan data harus serupa agar tidak ada timpang tindih atau kesamaan data. Contoh di SKPD A sebutkan jenis data desa tematik dan SKPD lain menyebut desa wisata. Hal tersebut perlu dilakukan sinkronisasi," ujar Onny. 

Dalam pembuatan Sataku, Pemkot Batu juga bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Saat ini sudah 15 persen data sektoral dari 3540 jenis data sektoral yang masuk.

"Harapannya di 2024 sudah terselesaikan dan direalisasikan pada tahun 2025 Sataku bisa digunakan," tuturnya.