Usai Dikeluhkan Pedagang, Pemkot Pasuruan Pastikan Portal E-Parkir Pasar Kebonagung Nonaktif

Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf bertemu pedagang Pasar Kebonagung
Sumber :
  • Mochamad Rois / Pasuruan

Pasuruan, VIVA – Bangunan portal parkir elektronik di gerbang masuk Pasar Kebonagung Kota Pasuruan yang menuai polemik dari para pedagang akhirnya dinonaktifkan Pemkot Pasuruan.

UMK Pasuruan Naik 6,5%, Mas Adi Tekankan Keseimbangan

Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menonaktifkan kebijakan tersebut usai mengajak ratusan pedagang Pasar Kebonagung berdialog di Gedung Gradika Bhakti Praja, Pemkot Pasuruan.

Para pedagang mengeluh karena penerapan portal di gerbang masuk pasar menghambat arus masuknya pembeli ke dalam pasar, sehingga para pedagang merugi selama masa percobaan penerapan portal parkir.

Adi Wibowo Sabet Penghargaan Kepala Daerah Inspiratif di Kabarpas Awards 2024

"Dengan mempertimbangkan keluhan para pedagang, maka saya putuskan penghapusan operasional portal elektronik," kata Gus Ipul, Selasa, 23 Januari 2024. 

Diketahui, Pemkot Pasuruan membangun portal parkir elektronik tersebut untuk mendongkrak retribusi parkir di pasar kebonagung yang dinilai rendah. Yakni hanya Rp8 juta perbulan.

Dendam, Pria di Pasuruan Tusuk Tetangga Hingga Tewas

Kini dengan dihapusnya penerapan parkir elektronik terdebut, Pemkot harus memutar otak lagi untuk mendongkrak retribusi parkir di Pasar Kebonagung sehingga bisa lebih optimal berkontribusi menyumbang PAD Kota Pasuruan.

"Dalam waktu dekat saya akan diskusi dengan Wawali, Sekda dan Kepala OPD, terkait untuk mencari cara lain agar PAD dari parkir di Pasar Kebonagung bisa meningkat," ujar Gus Ipul. 

Selain memprotes penerapan portal parkir elektronik, seorang pedagang ayam Abdul Hadi meminta Pemkot untuk menertibkan pedagang liar ayam potong di area luar pasar.

"Dengan keberadaan para pedagang liar yang tidak membayar retribusi itu, kami yang berdagang ayam potong di dalam pasar jadi terdampak. Selain itu, mereka jualnya di bawah harga umum, sehingga orang enggan masuk ke dalam pasar," ujar Abdul Hadi.

Si satu sisi, Umi Kulsum pedagang ikan laut di Pasar Kebonagung mengaku dagangannya sering dicuri. Menurutnya, kadang timbangan besinya hilang. Selain itu, dagangan ikannya juga sering dicuri.

"Kami minta Gus Ipul untuk memerintahkan para petugas pasar ini lebih meningkatkan keamanan. Masak timbangan sering hilang, kadang ikan dagangan hilang dicuri," tutur Umi Kulsum.

Gus Ipul pun menampung seluruh keluhan para pedagang pasar, berjanji akan segera membereskan keluhan tersebut.