Dapat Tambahan Dana, Pemkot Batu Wajibkan Desa/Kelurahan Lengkapi Alat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di salah satu desa/kelurahan di Kota Batu.
Sumber :
  • Galih Rakasiwi/Batu

Batu, VIVA – Semenjak TPA Tlekung tutup, sampah harus dikelola dengan baik di tingkat desa/kelurahan. Untuk itu, Pemerintah Desa (Pemdes) wajib melengkapi sarana prasarananya dalam melakukan pengelolaan sampah di TPS3R.

Demi Kesejahteraan Petani, Pemkot Batu Berencana Gandeng Perusahaan Asing

Kewajiban melengkapi sarana prasarana di TPS3R itu setelah 24 desa/kelurahan mendapat tambahan anggaran 2 persen dari adanya Perubahan Pagu Indikatif Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran (TA) 2023.

Sekda Kota Batu, Zadim Efisiensi menjelaskan dalam Perubahan ADD 2023 ini Pemkot Batu memberikan tambahan anggaran 2 persen. Anggaran tersebut, kata dia, wajib digunakan untuk pengelolaan sampah di TPS3R masing-masing desa.

Car Free Day Disulap Jadi Pasar Takjil Selama Ramadan

”Perlu diketahui, tahun 2023 ini, untuk ADD yang diterima 19 Pemdes dari Pemkot Batu nilainya Rp51,4 miliar. Dengan rata-rata setiap desa menerima Rp2-3 miliar," katanya pada Rabu, 20 Desember 2023.

Kemudian, dalam proses Perubahan ADD 2023, Pemkot Batu (Timgar) dengan disetujui DPRD (Banggar) menambah 2 persen. Penambahan ini dilakukan agar anggaran tersebut digunakan untuk pengelolaan sampah di tingkat desa.

Pj Walkot Batu Pimpin Mutasi Jabatan, Beberapa Kepala OPD Bergeser

"Total tambahan ADD 2 persen, masing-masing desa (akan mendapatkan dana kurang lebih) sejumlah Rp10,3 miliar. Dengan rata-rata, setiap desa menerima tambahan Rp 400-600 juta," ujarnya.

Sedangkan penyesuaian Perubahan APBD 2023 untuk ADD, Zadim menyebutkan bahwa jumlahnya sebesar Rp394,1 juta. Kemudian, untuk anggaran yang kurang salur ADD tahun 2022, dia mengatakan jumlahnya sebesar Rp3,3 miliar.

"Sehingga, dari seluruh perhitungan tersebut, untuk total tambahan ADD yang akan disalurkan kepada 19 Pemerintah Desa pada Perubahan APBD 2023 Kota Batu senilai Rp 14,1 miliar," ujarnya.

Dengan adanya tambahan anggaran tersebut, Zadim pun berharap pemerintah desa/kelurahan dapat memanfaatkannya untuk program prioritas seperti pembangunan sarana prasarana publik, pemberdayaan masyarakat, pengembangan desa wisata dan juga pengelolaan sampah di TPS3R masing-masing desa.

"Dari suntikan 2 persen ADD tersebut beberapa desa telah memanfaatkan untuk pengelolaan sampah. Di mana, rata-rata mereka memanfaatkan ADD tersebut untuk belanja mesin pengolah sampah," katanya.

Terpisah, Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan mengungkapkan bahwa pihaknya telah membelanjakan tambahan anggaran 2 persen ADD 2023 tersebut untuk mesin pemilah sampah dan mesin produksi kompos.

"Sekitar 70 persen (tambahan 2 persen ADD sudah) kami belanjakan untuk mesin alat pemilih sampah, mesin produksi kompos. Alat-alat tersebut ada di tiga TPS tiap dusun agar pengelolaan sampah di tingkat desa bisa terselesaikan," katanya.

Sementara, Kades Junrejo, Andi Faisal mengatakan bahwa untuk progresnya realisasi serapan dari tambahan anggaran 2 persen atau sekitar Rp470 juta telah mencapai 75 persen. Sisanya, yakni 25 persen, dilanjutkan untuk tahun depan.

"Karena peruntukannya jelas, dari anggaran itu telah terserap sekitar 75 persen untuk pengadaan alat operasional pengelolaan sampah, seperti kendaraan bermotor hingga alat pres," ujarnya.

Menurut Andi, belanja anggaran untuk sarana prasarana pelengkap di TPS3R tersebut adalah pilihan yang rasional. Pasalnya, kata dia, anggaran ADD sendiri dicairkan di pertengahan Desember.

"Sehingga kami memilih belanja barang yang lebih cepat, mudah dan bermanfaat (agar pengelolaan sampah di Desa Junrejo bisa lebih baik)," ujarnya.