Kemarau Parah, Warga Jombang Mengais Air Bersih dari Kubangan di Sungai yang Kering
- Elok Apriyanto / Jombang
Dia mengaku selama ini tidak ada permasalahan kesehatan yang diakibatkan air tersebut. Sehingga warga tetap mengambil air di sungai untuk keperluan sehari-hari.
"Ya gak apa-apa mas, yang penting sudah ada air. Sekali ambil 15 liter mas, buat masak, terus nyuci piring sudah habis," tuturnya.
Ia pun berharap pada pemerintah agar pasokan air bersih lebih diperbanyak, karena dua tangki air bersih yang dikirim dua hari sekali, belum memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.
"Ya kalau dua tangki dua hari sekali gak cukup mas. Ya harapannya ditambah lagi, minimal jadi tiga tangki, sekali kirim air bersih, biar cukup airnya," kata Suaidah.
Sementara itu, Kepala Desa Pojok Klitik, Siti Roaini (42 tahun) membenarkan adanya kekeringan yang melanda di Desanya, lantaran kemarau panjang.
"Kekeringan per dua minggu ini, ada di Dusun Tondowesi. Sebatas kekeringan yang diakibatkan kemarau panjang. Dan semua Dusun bisa dikondisikan air bersihnya, tapi untuk di Dusun Tondowesi untuk konsumsi airnya bisa, tapi masih kurang mencukupi, untuk setiap harinya," ujarnya.
Ia merinci, ada ratusan warga yang terdampak kekeringan di Dusun Tondowesi. "Kalau yang terdampak itu, 300 jiwa, ada 115 KK (kepala keluarga)," tuturnya.