Warga di Jombang Keluhkan Gangguan Debu Pabrik Kayu
- Elok Apriyanto / Jombang
"Warga ini suda melakukan tuntutan, kalau sampai hari Jumat tidak ada kesepakatan (antara warga dan pabrik), rencananya kami akan melakukan aksi ke perusahaan untuk menghentikan proses produksi," tuturnya.
Edwin mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada gangguan debu yang dirasakan warga. Namun sejak bulan Juli kemarin baru ada polusi udara tersebut.
"Sebelumnya gak ada baru bulan Juli. Kalau informasi yang didapat warga, ini dikarenakan ada pergantian bahan baku kayu yang diproduksi. Dan mungkin dari perusahaan kesiapan alat-alatnya yang untuk produksi bahan baku baru itu tadi gak siap," katanya.
Sementara itu, gangguan debu serbuk kayu juga dikeluhkan sekolah yang ada di lingkungan sekitar pabrik kayu di Desa Tunggorono.
Jumarianto Kepsek SDN Tunggorono 2 mengaku letak sekolah yang ada di dekat pabrik kayu, memang kerap mengganggu pihak sekolah.
Meski demikian, debu tersebut belum sampai menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan siswa siswinya.
"Berkaitan dengan limbah itu, utamanya yang bisa dirasakan itu debu itu. Ketika ada angin bisa mengganggu anak-anak, karena lokasinya dekat dengan pabrik," ujarnya.