Mengapung 9 Jam di Laut, Pemandu Mahasiswa Asing UB Malang Ditemukan Selamat

Kehumasan Fakultas Kesehatan UB, dr. Kholipah, Ph.D.
Sumber :
  • Viva Malang

Malang, VIVA – Salah satu pemandu wisata mahasiswa asing Universitas Brawijaya, Malang yang tergulung ombak Pantai Jembatan Panjang, ditemukan dalam kondisi selamat. Dia adalah M Ruspandi (24) alias Pendik. 

Kantor Imigrasi Malang Gelar Rakor Cegah PMI Non Prosedural Berangkat Luar Negeri

Pendik adalah pemandu wisata bersama Made dan Bayu yang sebelumnya berusaha menyelamatkan Warga Negara Asing (WNA) mahasiswa UB. 2 WNA itu Jana Olivia Soland (24 tahun) asal Swiss dan Ana Brieva Ramirez (23 tahun) asal Spanyol

WNA ini hilang tergelung ombak Pantai Jembatan Panjang setelah sebelumnya berenang di pantai pada Sabtu, 8 Juli 2023. Pendik, Made dan Bayu yang merupakan pemandu wisata berusaha menyelamatkan Jana dan Ana tetapi ketiganya justru ikut tergulung ombak.

Berpotensi Diusung Partai Besar, Kades di Jombang Fix Direkom PKB jadi Bacabup

Kasatpolairud, AKP Totok Suprapto mengatakan, Pendik ditemukan dalam keadaan mengapung dengan jarak 0,586 kilometer atau 0,5 mil dari titik tempat kejadian perkara.

"Mereka ditemukan potensi SAR Pantai Selatan Rescue sekitar pukul 17.30 WIB. Artinya ia mengapung sekitar 9 jam lebih sejak kejadian," kata Totok. 

Di Momen Hatkitnas, Pj Wali Kota Malang : Kita Dukung Indonesia Emas

Saat ini, BPBD, Basarnas, Tim UB dan masyarakat terus berusaha untuk mencari 4 orang lain. Namun karena cuaca sudah malam pencarian dilanjutkan pada Minggu, 9 Juli 2023 tetapi personel gabungan disiagakan di sekitar lokasi. 

"Personel gabungan Kepolisian, TNI, SAR, relawan, dan warga sekitar 90 orang. Tim tetap disiagakan pencarian dilanjutkan Minggu," ujar Totok. 

2 WNA tersebut adalah mahasiswa program student exchange yang merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan CIMSA (Center for International Student Association). Pelaksanaan kegiatan ini di FK UB dikoordinir oleh MSCIA (Medical Student's Committee for International Affairs) di bawah wakil dekan bidang kemahasiswaan.

Koordinator Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan Fakultas Kesehatan UB, dr. Holipah, Ph.D mengungkapkan bahwa 2 mahasiswa asing ini baru 6 hari kuliah di UB. Rencananya, mereka akan belajar di UB selama 3 Minggu. Sejak 3 Juli hingga 28 Juli 2023 mendatang. 

"Rencananya 3 minggu. Mulai 3 Juli sampai 28 Juli. Jadi ini mungkin belum satu Minggu di sini. Memang programnya short (pendek). Begitu juga mahasiswa kami yang di sana (luar negeri) kurang lebih 2 hingga 3 minggu saja," kata Holipah. 

Holipah menuturkan langkah lain yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya adalah berkoordinasi dengan kedutaan negara masing-masing yakni Spanyol dan Swiss. Mereka sudah melakukan komunikasi untuk melaporkan hal ini. Setelah itu merekan mengirim surat secara resmi. 

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan terkait. Ada dari International Office UB itu sudah menelpon masing-masing kedutaan dari WNA tersebut. Dan memang kami juga akan segera mengirimkan offical letter ke masing-masing kedutaan," ujar Holipah.

Universitas Brawijaya juga menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini. Sebab selain 2 warga negara asing asal Spanyol dan Swiss. Ada 3 tour guide atau pemandu wisata yang juga dilaporkan hilang karena musibah tersebut.