Kasus Pemukulan di Jombang Berujung Mediasi yang Diinisiasi Sekolah dan Keluarga Korban

Kepala Desa Japanan, Junaidi Catur Wicaksono
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Kasus pemukulan yang videonya viral di Jombang, tidak masuk ke ranah hukum. Pasalnya, pihak keluarga korban dan keluarga pelaku pemukulan berdamai. 

Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Ada 18 Laka yang Terjadi di Jombang

Ide untuk menempuh jalan damai tersebut, muncul dari pihak Sekolah kedua siswa yang videonya viral. Dan kedua wali murid.

Kepala Desa Japanan, Junaidi Catur Wicaksono mengatakan, pada hari Minggu 25 Juni 2023 kemarin, pihaknya diundang oleh keluarga korban untuk mendatangi sekolahan pada pagi hari.

Disenggol Pemotor, Emak-emak di Jombang Luka Berat Usai Tabrak Mobil

"Saya diundang untuk datang ke SDN Japanan, karena keluarga korban minta saya untuk mendampingi. Jadi saya di situ cuman menyaksikan saja mediasi," katanya, Senin 26 Juni 2023.

Lebih lanjut ia mengaku menyerahkan persoalan pemukulan yang videonya viral tersebut, ke kedua belah pihak. Yakni pihak keluarga korban maupun pelaku.

Gudang Produksi Krupuk di Jombang Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

"Terkait dengan pemukulan itu, saya serahkan kepada mereka, sesuai dengan keinginan masing-masing, baik dari keluarga pelaku maupun korban," ujarnya.

Setelah melakukan mediasi yang cukup lama. Akhirnya kedua belah pihak menyepakati untuk berdamai dan tidak melanjutkan ke jalur hukum. Dengan catatan pelaku memberikan santunan.

"Hasilnya, diselesaikan secara kekeluargaan, dan memberikan santunan dari keluarga pelaku ke korban, sebesar 4 juta rupiah," tuturnya.

Mediasi tersebut, merupakan keinginan dari pihak sekolah dan para wali murid.

"Inisiatornya dari pihak sekolah, dari keluarga korban juga, karena saat saya datang mereka sudah bawa materai juga. Oh berarti ada unsur mediasi untuk kekeluargaan," ujarnya.

Ketika ditanya apakah keluarga korban tidak ada keinginan untuk menempuh jalur hukum. Mengingat pelaku memukul anaknya secara membabi-buta.

Kades mengaku bila proses mediasi kemarin tidak terjadi. Kemungkinan orang tua korban sudah melaporkan peristiwa yang dialami anaknya ke polisi.

"Kalau waktu itu mediasi tidak ada kata sepakat ya mungkin mereka (orang tua korban) akan ke proses hukum," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, viral video aksi pemukulan anak, diduga terjadi di Mojowarno Jombang.