Soal Pandemi Jadi Endemi, BNPB : Presiden Masih Mempertimbangkan

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto
Sumber :
  • ANTARA/Devi Nindy

Malang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan bahwa Presiden RI Joko Widodo tidak mau terburu-buru untuk menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun ini. Presiden masih mempertimbangkan sejumlah aspek sebelum memutuskan untuk penghentian PPKM.

Turnamen Catur di Jombang, Klub Catur Pionmas Borong Juara

“Terkait pandemi menjadi endemi masih belum diputuskan. Presiden Jokowi juga masih mempertimbangkan kira-kira kalau PPKM ini dihentikan akan seperti apa. Nanti akan disampaikan secara resmi,” kata Suharyanto dikutip dari VIVA.co.id Selasa, 27 Desember 2022.

Ada banyak pertimbangan sebelum menghentikan PPKM. Diantaranya, Pemerintah terus mempersiapkan diri menghadapi transisi pandemi menjadi endemi. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan situasi COVID-19 di sejumlah negara sebelum pada akhirnya memutuskan sebuah kebijakan baru.

Pemkot Pasuruan Remikan Gedung PLUT-KUMKM Dorong Kemajuan UMKM

“Endemi itu bukan hanya Indonesia yang bisa menyampaikan. Karena itu global, jadi harus dari WHO,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Suharyanto mencontohkan yang saat ini China kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19. “Kalau kita lihat, rekan-rekan media juga tahu mungkin negara-negara lain juga ada yang melonjak ya. Seperti media mungkin ada yang memberitakan ada di China dan juga di Jepang,” tuturnya. 

Momen Haul Mbah Slagah Kota Pasuruan Dipadati Ribuan Jemaah

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jawabannya ketika disinggung mengenai kapan penerbitan Keputusan Presiden tentang penghentian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Mengenai hal tersebut, Jokowi mengatakan masih menunggu kajian terkait tingkat imunitas masyarakat terhadap virus atau sero survei. 

"(Kajian PPKM dan PSBB) belum sampai ke meja saya. Karena ini menyangkut sero survei, menyangkut kajian yang saya minta harus detail jangan sampai fail (gagal/salah) memutuskan sehingga sebaiknya kita sabar menunggu," kata Jokowi kemarin.

Jokowi mengatakan, apabila sero survei sudah berada di atas 90 persen, dan tingkat imunitas masyarakat Indonesia cukup baik maka bisa pencabutan PPKM bisa dilakukan. Karena jika imunitas masyarakat cukup baik, maka peningkatan COVID-19 di negara lain tidak akan menjadi masalah bagi Indonesia.