Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut Anak,DPR RI Minta Usut Tuntas

ilustrasi gedung dpr ri
Sumber :
  • Istimewa

Malang – DPR meminta produsen obat diusut buntut maraknya kasus gagal ginjal pada anak-anak. Hal itu menyusul adanya dugaan telah ditemukan zat berbahaya dari sampel obat sirup anak. 

Melihat Gelaran Car Meet Up 2024 Pertama Kali di Pasuruan

“Ini merupakan langkah responsif yang bagus dari DPR, khususnya anggota Dewan di Komisi IX yang menaruh perhatian serius terkait isu kesehatan ini,” kata Ahli Komunikasi Politik, Silvanus Alvin, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Bukan Isu Receh Hingga saat ini, terdapat ratusan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak sehingga membuat pemerintah menginstruksikan penghentian pemberian obat bentuk cair oleh fasilitas kesehatan hingga waktu yang belum ditentukan.

PKB Jombang Optimistis Usung Kades di Pilkada Jombang 2024, Wakilnya Bisa dari Kalangan Nahdliyin

Pemerintah juga mengimbau agar apotek menyetop sementara penjualan obat sirup anak.

 “Hal ini bukan isu receh karena berkaitan dengan anak-anak yang notabene adalah masa depan bangsa Indonesia. Publik juga menanti penjelasan pihak-pihak terkait, seperti BPOM, di hadapan Komisi IX DPR RI,” kata Alvin. 

Antusiasnya Ratusan Anak Ikut Lomba Menggambar dan Berhitung PPLIPI Pasuruan

Ada dua kandungan pada obat sirup yang dikaitkan dengan penyebab anak mengalami gagal ginjal akut, yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Alvin menilai pengawasan yang dilakukan DPR terkait masalah kasus gagal ginjal akut pada anak cukup optimal.

“Pengawasan dari DPR ini merupakan salah satu mitigasi yang baik untuk menghindari terjadinya polemik berlebihan di masyarakat,” kata Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) itu.

“Bagi saya, keseriusan Komisi IX DPR memberikan ketenangan bagi orang tua yang pastinya khawatir atas kondisi kesehatan anaknya,” kata Alvin. 

Pengajar pada Prodi Distance Learning UMN tersebut menilai Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan sebaiknya juga berani membongkar jika ada permainan dari internal hingga eksternal dalam persoalan kasus gagal ginjal akut anak. Apalagi, kata Alvin, angka kematian anak dalam kasus ini cukup tinggi. 

“Harus diusut tuntas siapa dalang dan biang kerok dalam kasus ini. Masalah kesehatan merupakan konsentrasi utama yang harus diperhatikan di negara kita,” kata Lulusan master University of Leicester Inggris itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengaku mendapat laporan telah ditemukan adanya zat berbahaya dari sampel obat sirup anak.

Ia pun meminta Kementerian Kesehatan dan BPOM segera menarik jenis produk konsumsi dan obat dicurigai mengandung zat berbahaya yang beredar di pasaran. 

Charles juga meminta produsen diusut secara hukum apabila ada unsur kesengajaan dan kelalaian terkait hal ini. "Kementerian Kesehatan dan Badan POM harus segera melakukan pemeriksaan dan menarik dari peredaran semua jenis produk konsumsi dan obat-obatan yang dicurigai mengandung zat berbahaya," kata Charles.