3 Mahasiswa HI Universitas Brawijaya Sabet Prestasi Skala Internasional di NTU Singapura

Konferensi simulasi sidang PBB di NTU Singapore MUN
Sumber :
  • Humas UB

Malang – Tiga mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya yakni, Aura Azzahra Adriesa, Hilya Azzahiya, dan Khirqa Adavya Anaslama berhasil menyabet gelar Best Delegate dan Best Position Paper di Nanyang Technological University Singapore Model United Nations (NTU Singapore MUN) 2023.

BCA Ajak Mahasiswa Mengabdi di Desa Dalam Kompetisi Genera-Z Berbakti

Ini prestasi tingkat internasional mereka di tahun pertama perkuliahan. Nanyang Technological University Singapore Model United Nations 2023 merupakan ajang konferensi simulasi sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergengsi bagi muda-mudi mancanegara.

3 mahasiswa ini mengikuti simulasi sidang yang berbeda. Untuk Hilya dia mengikuti simulasi dewan ILO (International Labor Organization) yang berfokus pada isu-isu pekerja atau buruh lingkup internasional. Sedangkan dewan yang diikuti Aura dan Adavya disebut sebagai UNEP atau United Nation Environment Program.

Aktivis Perlindungan Anak Soroti Kasus Kapolres Ngada, Sebut Layak Dipidana Berat

“Ini adalah dewan PBB yang fokus kerjanya di bidang pemanfaatan lingkungan berkelanjutan, termasuk bagaimana cara mengurangi perubahan iklim,” kata Aura, Jumat, 7 April 2023.

Sebagai mahasiswa yang maju menjadi delegasi individu untuk ajang ini, ketiganya merasa kompetisi NTU Singapore MUN 2023 tidak hanya menjadi perlombaan bertaraf Internasional yang berprestise. Tapi juga menjadi ajang pertemuan dengan teman-teman baru dari luar negeri. 

Aksi Teatrikal Tiarap Hingga Bakar Foto Prabowo - Gibran Warnai Demo di Malang

Manfaat yang mereka dapat adalah semangat, inspirasi, dan kesempatan mengevaluasi diri. Khususnya untuk kemampuan debat dan berdiplomasi ketiganya di kesempatan selanjutnya.

“Sejujurnya waktu MUN itu sangat melelahkan karena kita berbicara dan mendiskusikan topik selama tiga hari berturut-turut dari pagi sampai sore. Tapi semua itu sepadan sih karena bisa merasakan pembicaraan yang penuh dengan materi yang berguna, paham isu-isu dunia, cara berdiplomasi yang baik, sampai kenal banyak orang untuk memperluas jaringan,” ujarnya. 

Di balik prestasi yang diraih terdapat perjuangan yang ekstra. Ketiganya mengaku prosesnya tidak mudah untuk dijalankan. Mereka harus mengatur waktu dan skala prioritasnya sebaik mungkin, untuk meneliti latar belakang negara Peru yang ia delegasikan. 

Mahasiswa ini harus mempersiapkan beberapa draf pidato, mosi debat, sampai solusi-solusi yang bisa memecahkan isu yang akan diperdebatkan ketika konferensinya dihelat.

“Pokoknya kita harus bisa berperan sangat amat aktif dalam setiap diskusi, harus bisa pimpin dan bawa arah diskusinya kemana, terus buat mosi-mosi debat, bersikap dominan, bisa berdiplomasi dan bernegosiasi, sampai saling memberikan timbal balik di setiap diskusi dengan delegasi-delegasi lain, sehingga apapun yang kita sampaikan bisa diterima dengan negara lain,” katanya.

Ketiganya turut memberikan tips untuk teman-teman mahasiswa lainnya yang ingin memulai meraih prestasi. Beberapa yang terpenting antara lain dengan mengalokasikan waktu sebijak mungkin, membuat skala prioritas, hingga mengenal kemampuan fisik maupun mental diri sendiri.

“Tambahan untuk teman-teman 2022, coba banyak cari informasi lomba dari teman-teman, fakultas, himpunan, baik yang di dalam atau di luar kelas. Perbanyak relasi, diskusi, atau konsultasi dengan mereka, karena masing-masing mereka pasti punya motivasinya tersendiri,” tuturnya.