Kesaksian Tetangga Endang di Pasuruan, 'Suasana Sepi Tidak ada Jeritan Korban saat Pembunuhan'

Mendiang Endang semasa hidup
Sumber :
  • Mochamad Rois / Pasuruan

Pasuruan, VIVA – Tetangga Endang warga Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan yang tewas dibunuh dengan cara mengenaskan mengaku tidak mendengar suara gaduh ataupun jeritan korban. Endang sendiri ditemukan meninggal dunia pada pada Selasa, 7 November 2023 sekira pukul 17.10 WIB. 

Mudik Gratis 2025, Bantu Masyarakat Rayakan Idul Fitri di Kampung Halaman

Kesaksian itu diungkapkan oleh Cici seorang perempuan tetangga depan rumah korban. Bahkan saat siang bolong, Cici duduk santai di depan rumahnya. Pengakuannya tidak ada suara-suara mencurigakan dari dalam rumah korban. 

"Tidak terdengar teriakan sama sekali. Saya siang hari itu sempat duduk-duduk di depan rumah. Saya baru taunya ditemukan meninggal saat suaminya pulang kerja sore kemarin," kata Cici, Rabu, 8 November 2023. 

Satlantas Polres Pasuruan Bagikan Takjil dan Edukasi Tertib Lalu Lintas di Bulan Ramadan

Endang ditemukan tewas di dalam kamar mandi oleh suaminya, Sugiyono saat baru pulang bekerja pada Selasa sore. Korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan. 

Sugiyono saat itu masuk ke rumah dengan kunci ganda yang dia punya. Betapa kagetnya saat dia masuk banyak bercak darah di lantai rumah hingga menggiringnya ke kamar mandi tempat jasad istrinya ditemukan sudah meregang nyawa. 

Polres Pasuruan Bongkar Bisnis Migor Ilegal, Pelaku Raup Untung Ratusan Juta Rupiah

"Ada tiga luka tusukan di punggung korban. Tusukan itu sampai tembus ke rongga dada dan mengenai selaput jantung korban. Akibat tusukan itu korban meninggal dunia," kata Kapolres Pasuruan, AKBP Bayu Pratama Gabunagi Rabu, 8 November 2023. 

Bahkan, polisi pun menyebut ada upaya penghilangan bukti pembunuhan dalam perkara yang terjadi di Dusun Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan itu. Selain tiga tusukan, polisi juga menemukan luka memar di kepala dan tangan korban dari hasil autopsi di RS Pusdik Brimob Watukosek.

"Kemungkinan ada perlawanan dari korban, dibuktikan banyaknya bercak darah di dalam rumah korban. Mulai di ruang temu, ruang tengah, kamar korban dan dapur, di kaca rumah dan di gorden," ujar Bayu. 

Ketua RT setempat Jayadi pun membenarkan jika seluruh tetangga korban tidak mendengar teriakan sama sekali. Selain itu, situasi lingkungan kampung pun tengah sepi.

"Selain tidak ada teriakan, warga sini tidak melihat seseorang mencurigakan masuk ke rumah korban yang saat itu sendirian di dalam rumah," kata Jayadi.

Di satu sisi Kapolsek Gempol, Polres Pasuruan, Kompol Indro Susetyo menjelaskan jika peristiwa tersebut kini ditangani langsung oleh Satreskrim Polres Pasuruan. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan atas perkara tersebut.

"Masih dalam penyelidikan. Terkait penyebab tewasnya korban masih dalam penyelidikan polisi," ujar Indro Susetyo.