Eko Cahyono si Pembawa Cahaya Dari Malang Untuk Membuka Jendela Dunia

Eko Cahyono perintis perpustakan Pustaka Anak Bangsa di Jabung, Malang
Sumber :
  • Dok Istimewa

Malang, VIVAEko Cahyono melawan buta aksara dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dia mengelola sebuah perpustakan yang diberi nama Pustaka Anak Bangsa. Perpustakaan ini dia dirikan sejak 1996 silam. 

8.896 Petugas Gabungan Diterjunkan Untuk Amankan Pilbup Malang 2024

Dilansir dari Astra Satu Indonesia Award, Eko mendedikasikan hidupnya untuk menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak yang tidak memiliki akses pendidikan formal. 

Eko merangkul mereka yang terpinggirkan dengan mempersilahkan ribuan koleksi buku miliknya diakses oleh semua kalangan. 

Bertemu di Pengajian, Gus Iqdam Sebut Sanusi Sudah Teruji

Eko tergerak untuk membantu mereka belajar membaca dan menulis karena dia melihat di Kabupaten Malang masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, maupun putus sekolah. 

Semangat bak pelita inilah yang membawa Eko mengembangkan Pustaka Anak Bangsa dari Jabung, hingga mencakup 26 perpustakaan yang tersebar di 35 desa yang terletak di tujuh kecamatan berbeda di Kabupaten Malang. Beberapa kecamatan yang dijangkau selain Jabung antara lain Poncokusumo, Tumpang, dan Kepanjen. 

Bawaslu Kabupaten Malang Intensifkan Pengawasan di Masa Tenang

Untuk menghilangkan kesan membosankan Eko menyediakan berbagai kegiatan kreatif dan edukatif seperti belajar komputer, melukis di kanvas, menonton film bersama, dan belajar keterampilan praktis seperti memasak dan menjahit. 

"24 jam gratis. Siapa saja yang mau datang silahkan dipinjam. Saya tidak bisa bilang minat baca teman-teman itu rendah karena memang tidak ada perpustakaan. Tapi ketika saya buka perpustakaan anak-anak banyak yang suka, tiap hari datang, dan banyak yang pinjam," kata Eko. 

"Saya tidak setuju kalau minat baca masyarakat Indonesia itu rendah. Sekarang bahkan tidak mengenal usia yang datang ke perpustakaan saya," tambahnya. 

Hadirnya perpustakaan menunjukan bahwa minat baca masyarakat sebenarnya tinggi namun tidak ada kesempatan mengakses. Kini perpustakaan ini juga menyediakan bimbingan belajar gratis bagi siswa SD dan madrasah Ibtidaiyah, membantu mereka memahami pelajaran dengan lebih baik.

Pria penghobi lari ini menilai anak-anak yang sebelumnya tidak mempunyai minat membaca dengan hadirnya perpustakaan membuat mereka gemar membaca. Hal ini diyakini Eko bakal berdampak kepada peningkatan pendidikan maupun ekonomi keluarga.

Eko menjadi bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil dan sederhana. Eko terus melaju kencang berkontribusi menurunkan angka buta huruf di Kabupaten Malang dan memberikan harapan baru bagi banyak anak-anak yang sebelumnya tidak tersentuh pendidikan formal dengan membuat perpustakaan.