AFMAM Plus Japan 2023 Tingkatkan Diplomasi dan Keterampilan Pemuda ASEAN
- Ist
Para delegasi menjalani sesi pelatihan selama dua hari. Hari pertama diisi dengan pelatihan, termasuk diskusi mengenai Sekretariat dan Kepemimpinan ASEAN, teknik memimpin dan memfasilitasi, serta membuat dan mengubah Pernyataan Ketua sebagai persiapan untuk sesi komite selama dua hari berikutnya dalam simulasi konferensi.
Puncak pelatihan ini ditutup dengan acara malam budaya dan penghargaan. Para delegasi menampilkan kebanggaan akan budayanya baik di atas panggung maupun di anjungan masing-masing negara anggota.
Penghargaan diberikan kepada para delegasi dengan penampilan luar biasa, termasuk Penghargaan Utama ‘Best Position Paper for the ASEAN Political-Security Community’, diberikan kepada Riestario Kurnia Thodiansyah dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan Sirimongkul Heng dari American University of Phnom. Selain itu, ‘Penghargaan Diplomasi untuk Menteri dalam Komunitas Sosial Budaya ASEAN’ diberikan kepada Goto Yusuke dari Universitas Waseda, Jepang.
"Partisipasi mereka merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengapresiasi tujuan ASEAN dengan memiliki rasa 'kita' sebagai warga negara ASEAN, serta mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai negara anggota ASEAN dan mitra eksternal mereka, untuk menumbuhkan rasa saling pengertian dan penghormatan terhadap keanekaragaman yang ada di kawasan ini, serta menghargai isu-isu yang dihadapi negara tetangga dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Executive Director of ASEAN Foundation, Dr. Piti Srisangnam.
ASEAN Foundation memperjuangkan inisiatif ini pada tahun 2015, bersamaan dengan KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk mempromosikan kesadaran ASEAN di kalangan generasi muda, yang dipandu oleh ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Communication Plan di bawah ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Action Plan.
ASCC bertujuan untuk mengembangkan Program Simulasi KTT ASEAN yang menargetkan siswa sekolah menengah dan/atau mahasiswa mengenai diplomasi dan bagaimana para pengambil keputusan di negara-negara anggota ASEAN menangani isu-isu regional, khususnya di bidang sosial-budaya, pada KTT dan pertemuan regional lainnya. Sejak program ini dimulai, sebanyak 1.272 siswa dari seluruh negara ASEAN telah menerima manfaat dari program ini.
AFMAM dilaksanakan di negara-negara anggota ASEAN yang memegang keketuaan ASEAN dan mengadaptasi tema masing-masing keketuaan ASEAN sebagai tema utama program. Sejak pertama kali diluncurkan, AFMAM telah diselenggarakan sebanyak lima kali di Malaysia, Laos, Filipina, Singapura, dan Thailand. AFMAM ke-6 dan ke-7 diselenggarakan secara virtual karena pandemi COVID-19.