BPF Malang Ajak Wakil Pialang Berjangka untuk Napak Tilas Perjuangan Pahlawan

Napak tilas perjuangan Arek Malang oleh PT BPF
Sumber :
  • Ist / BPF Malang

Malang, VIVA – PT Bestprofit Futures Malang melakukan Napak tilas Perjuangan Arek Malang yang dimulai sejak 10 hingga 15 November 2023. Napak tilas ini untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan.

Bekas Super Market di Kota Pasuruan Bakal Disulap Jadi Rest Area Bernuansa Arafah

Napak tilas di lakukan di Taman Makam Pahlawan, Museum Brawijaya, Monumen Pahlawan TRIP, dan Monumen Tugu Kota Malang. Setidaknya, 20 karyawan mengikuti napak tilas ini. 

"Kami ingin mengenang jasa para pahlawan sekaligus menyerap semangat mereka dalam bentuk perjuangan di masa sekarang," kata Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri, Minggu, 19 November 2023. 

Turnamen Catur di Jombang, Klub Catur Pionmas Borong Juara

Dalam kegiatan ini juga dilakukan dengan penyerahan donasi berupa puluhan paket sembako kepada para veteran yang tergabung pada Lembaga Veteran Republik Indonesia Cabang Malang, Jawa Timur.

Andri mengatakan bahwa salah satu bentuk penghargaan terhadap jasa para pahlawan yaitu tidak pernah melupakan sejarah. Ada banyak nilai yang diwariskan oleh para pejuang dan harus terus diperjuangkan antara lain, mewujudkan kemandirian finansial masyarakat sehingga menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju dari segi literasi keuangan dan ekonomi.

Pemkot Pasuruan Remikan Gedung PLUT-KUMKM Dorong Kemajuan UMKM

"Peran BPF Malang dalam mewujudkan kemandirian tersebut dengan melakukan edukasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi dengan mencetak sebanyak-banyaknya Wakil Pialang Berjangka (WPB) yang saat ini berjumlah 20 WPB serta mengajak banyak pihak untuk menanamkan kesadaran berinvestasi sejak dini terutama mengenal beragam portfolio dan instrumen investasi keuangan modern," ujar Andri.

Sementara itu, Soekirno mewakili LVRI Malang selain mengucapkan terimakasih atas bantuan dari BPF Malang menceritakan, setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, sejatinya ibu pertiwi masih mengalami tetesan darah dan air mata dalam mempertahankan kemerdekaannya. 

Halaman Selanjutnya
img_title