Dewan Kesenian Kota Batu Keluhkan Perda Pemajuan Kebudayaan Jalan di Tempat
- Ilustrasi
Batu, VIVA – Meski diusulkan sejak tahun 2017, Perda Pemajuan Kebudayaan nampak jalan di tempat. Padahal pemerintah daerah wajib menerapkan arah kebijakan untuk mendukung kemajuan dan pelestarian kebudayaan daerah setempat.
Hal itu menunjukkan kurang seriusnya Pemerintah Kota Batu serta DPRD Kota Batu untuk mendukung kelestarian budaya. Sebab, Perda Pemajuan Kebudayaan saat ini sudah masuk dalam Propemperda Kota Batu tahun 2023. Namun hingga triwulan IV ini Perda tersebut belum juga dibahas oleh eksekutif dan legislatif.
Menanggapi itu, Ketua Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB), Sunarto mengaku kecewa karena Perda Pemajuan Kebudayaan hingga saat ini belum juga ada tindak lanjut.
"Kami menilai eksekutif dan legislatif jalan ditempat dalam menindaklanjuti pembahasan Perda Pemajuan Kebudayaan. Bahkan Perda ini sudah masuk rekomendasi Kongres Kebudayan Kota Batu I tahun 2020 dan Kongres Kebudayan Kota Batu II tahun 2023. Namun hingga detik ini Perda tersebut belum menjadi prioritas untuk dilakukan pembahasan," katanya, Senin 9 Oktober 2023.
Bukan hanya dirinya, para pelaku budaya di Kota Batu merasa sangat kecewa. Harusnya Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisata bisa menjalankan amanat Undang-undang Nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai acuan legal-formal pertama untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia.
"Harapan kami ada keseriusan eksekutif dan legislatif untuk bisa segera menindaklanjuti dan membahas Perda Pemajuan Kebudayaan. Dengan adanya Perda Kebudayaan nantinya DKKB akan bisa lebih banyak dan aktif membuat program kegiatan," tuturnya.
Misalnya melakukan pembibitan, kemudian menggelar lomba-lomba kesenian tingkat kota, pameran, hingga melakukan promosi ke daerah-daerah lain.
