Gemerlap Malang Flower Carnival di Kawasan Kayutangan Heritage

Malang Flower Carnival di Kayutangan Heritage
Sumber :
  • Viva Malang

Founder Malang Flower Carnival, Agus Sunandar mengatakan, bahwa even ini untuk pertama kalinya digelar malam hari. Tata lampu dan model runway dibuat sedemikian menarik untuk menambah kemeriahan MFC. 

Polisi Tangkap 5 Pemuda Komplotan Curas di Kota Malang

Alasan mengambil tema The Magnificent of Arok Dedes karena wilayah Malang Raya tersohor dengan cerita masa lalu kerajaaan Singosari. Para peserta diminta untuk mengeksplor sejarah, cerita kerajaan dengan sekreatif mungkin. 

"Ini sengaja dilakukan, termasuk tata lampu dan penataan yang lebih apik. Karena lokasi penyelenggaraanya pun juga istimewa, yaitu di Kayutangan Heritage. Untuk kostumnya harus ada unsur hias bunga, glamour, berdimensi besar dan harus tetap ergonomis ketika dipakai," ujar Agus Sunandar. 

Misteri Pelaku Pembunuhan Mahasiswi UM Akhirnya Diungkap Polisi

Agus menuturkan ada 2 kategori yang diperlombakan dalam ajang MFC. Pertama kategori A kostum karnaval usia 12 sampai 30 tahun dan kostum karakter umur 12 sampai 30 tahun. Ajang ini mampu menarik penonton lokal dan mancanegara. 

"Untuk prediksi penonton, sekitar 30 sampai 50 ribu orang. Baik dari penonton lokal, nasional maupun internasional. Karena MFC ini sudah masuk 3 kali dalam Calendar of Event (COE) Kemenpar RI. Dan di 2021, masuk 10 besar Kharisma Event Nusantara. Dan harapannya, dapat meningkatkan daya tarik wisata Kota Malang lebih baik," tutur Agus Sunandar.

PDI Perjuangan Kota Malang Buka Pendaftaran Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menuturkan setidaknya ada 120 peserta dari Malang, Banyuwangi, Jember, Bali, dan daerah lain di Jawa Timur. Dia menyebut even ini mampu mengairakan perekonomian Kota Malang khususnya di kawasan Kayutangan Heritage. 

"Pesertanya tidak hanya dari Kota Malang saja, tetapi ada yang dari Banyuwangi, Jember, Bali, dan seputaran wilayah Jatim lainnya. Tentunya, perputaran ekonomi dari UMKM yang ada di Kayutangan dapat dimaksimalkan. Termasuk, juga berpengaruh terhadap okupansi hotel, karena banyak tamu yang datang ke Kota Malang untuk menikmati MFC," kata Baihaqi.