Sukses Digelar Kongres Kebudayaan II Kota Batu Lahirkan Dua Poin Khusus

Kongres Kebudayaan II Kota Batu.
Sumber :
  • DKKB Kota Batu

Batu, VIVA Kongres Kebudayaan II Kota Batu sukses digelar dan menghasilkan dua poin rekomendasi khusus yang diharapkan segera bisa terwujud di Kota Batu.

Firhando Gumelar Ingin Setiap Kegiatan Pemerintah Libatkan Pelaku Seni

Dua poin itu muncul setelah acara puncak kongres pada Minggu, 25 Juni 2023 kemarin. Poin itu antara lain adanya Peraturan Daerah (Perda) Pemajuan Kebudayaan dan pentingnya penganggaran kelembagaan tingkat daerah dalam hal ini adalah penganggaran bagi Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB).

Ketua DKKB Kota Batu, Sunarto mengatakan untuk Perda Pemajuan Kebudayaan saat ini sudah masuk dalam Propemperda Kota Batu tahun 2023, tapi sampai triwulan II Perda tersebut belum juga dibahas oleh eksekutif dan legislatif. 

Pemkab Malang Siapkan Perda Untuk Lindungi Kesenian Bantengan

"Harusnya segera dilakukan sebab legal standing (perda) di setiap daerah untuk menjalankan amanat undang-undang harus dilaksanakan. Begitu juga penerapan penganggaran lembaga kesenian dan kebudayaan daerah yang sejauh ini belum pernah dilakukan," katanya, Senin 26 Juni 2023.

Terlebih di daerah-daerah lain banyak lembaga kesenian dan kebudayaan daerah yang mendapatkan penganggaran dari Pemda untuk menjalankan programnya demi pemajuan budaya.

Jaga Kearifan Lokal, Pelajar SD di Jombang Wujudkan P5 Dengan Membatik

"Selain dua poin khusus, kami juga mencatat perlunya inventarisir cagar budaya, degradasi budaya, pakaian daerah khas Kota Batu hingga permasalahan SDA kearifan lokal yang hilang karena investor atau pembelian lahan. Itu harus diperhatikan," tuturnya. 

Selanjutnya ditemukan beberapa masalah lainnya seperti tolak ukur untuk kekaryaan dan penghargaan. Sehingga perlu dibentuk team komunitas kekaryaan untuk menyeleksi hasil kekaryaan dari tingkat desa ke tingkat kota dan menghasilkan grade karya yang bisa dinilai dengan nominal.

"Kami juga menemukan permasalahan lainnya seperti sarana dan prasarana, pendanaan, pengetahuan yang mumpuni, serta kurangnya kepedulian pemerintah ke sanggar-sanggar yang ada di Kota Batu," katanya.

Dari permasalahan itu juga keluar hasil rekomendasi agar pemerintah memberikan kemudahan untuk berekspresi dalam berkesenian, pemetaan kebutuhan bagi para pelaku seni budaya, pelatihan peningkatan kapasitas SDM para pelaku seni budaya.

"Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Nah untuk mewujudkannya kami butuh tempat yang representatif demi mewadahi para pelaku seni budaya di Kota Batu," tuturnya.