Mbatu Sae Dorong Peningkatan Produksi Pertanian di Kota Batu

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, bertemu para petani
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Dalam upaya meningkatkan sektor pertanian di Kota Batu, Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Heli Suyanto menghadiri pertemuan rutin Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Arjuno

Petani di Jombang Dapat Mobil Fortuner dari Program Sinarmas Bank Jombang

Acara tersebut menjadi wadah diskusi antara pemerintah kota dan petani guna membahas strategi peningkatan serta pengembangan industri pertanian di Kota Batu.

Fokus utama pertemuan adalah mempertahankan komoditas unggulan daerah seperti apel, kopi arabika, alpukat, serta pengembangan potensi baru, seperti bunga lily.

Forum Partisipasi Publik, Rumusan Arah Pembangunan Kota Batu 2025-2030

Wali Kota Nurochman menegaskan bahwa pertanian merupakan salah satu program prioritas dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Ia menyampaikan apresiasi kepada para petani yang telah bekerja keras menjaga stabilitas sektor pertanian di Kota Batu.

"Pertanian menjadi salah satu fokus utama kami. Kota Batu telah mengekspor berbagai hasil pertanian dan produk UMKM, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun pasar internasional. Kami berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan industri pertanian agar semakin berdaya saing," ujarnya, Selasa 18 Maret 2025.

Tak Ingin Jadi Ilusi, Nurochman - Heli Paparkan Mbatu SAE saat Paripurna

Dia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar program-program pemerintah dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi petani. Menurutnya, program peningkatan sektor pertanian ini sejalan dengan visi Mbatu Sae dan misi Nawa Bhakti yang diusung oleh pasangan Nurochman-Heli.

"Salah satu tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pertanian yang berkelanjutan," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto mengatakan dengan sinergi antara pemerintah dan petani, diharapkan Kota Batu tidak hanya mampu mempertahankan ikonnya sebagai penghasil apel, tetapi juga mengembangkan komoditas baru seperti kopi arabika dan alpukat.

"Diharapkan, melalui pertemuan ini, Kota Batu semakin mantap sebagai kota agrowisata yang unggul dengan pertanian yang berkelanjutan dan kesejahteraan petani yang semakin meningkat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dulkamar, selaku penyuluh pertanian Desa Tulungrejo, menjelaskan bahwa Gapoktan Mitra Arjuno telah berdiri sejak tahun 2007 dan kini menaungi 26 kelompok tani. Ia menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan lahan apel yang saat ini tersisa 311 hektar di Desa Tulungrejo.

"Kami berharap ada langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk membantu kami mempertahankan apel sebagai ikon Kota Batu. Kami juga membutuhkan strategi untuk meningkatkan produksi tanpa merusak keseimbangan ekosistem," ujarnya.

Senada dengan itu, Luki Budiarti, perwakilan petani, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap petani. Ia juga berharap ada penghargaan bagi kelompok tani yang telah berkontribusi besar dalam mempertahankan produktivitas pertanian Kota Batu.

"Kami ingin ada reward bagi kelompok petani di Kota Batu, mengingat banyak prestasi yang telah kami raih. Kami juga berharap pemerintah dapat membantu dalam proses perizinan, sehingga usaha pertanian kami dapat berkembang lebih luas," tuturnya.