Festival Panen Makmur Jadi Cara Petani Lokal Menuju Pertanian yang Lebih Optimal

Festival Panen Makmur di Desa Tulungrejo, Pujon Kidul, Malang
Sumber :
  • Istimewa

Acara ini juga merupakan kesempatan bagi para peserta untuk berkolaborasi dan saling bertukar pengalaman. Dalam suasana ceria dan interaktif, petani dapat berdiskusi dan saling mendukung. 

Bertemu Petani di Jombang, Sumrambah Kenang Pesan Almarhum Mbah Maimoen Zuber Soal Pertanian

“Melalui sinau bareng, kami belajar bagaimana menghadapi tantangan pertanian yang ada saat ini," ujar salah seorang petani lokal yang hadir di Festival Panen Makmur tersebut.

Festival ini mencerminkan upaya untuk mendukung petani lokal dalam mencapai hasil yang lebih baik. Kualitas benih adalah kunci untuk mencapai produktivitas pertanian yang berkelanjutan. 

Kecanduan Judi, Pria di Malang Nekat Gadaikan Motor Tetangga

"Kami berfokus tidak hanya pada penyediaan benih unggul, tetapi juga pada pendidikan praktis yang membantu para petani memaksimalkan potensi dari setiap benih yang mereka tanam. Dengan kolaborasi ini, diharapkan petani dapat terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan di lapangan dengan lebih percaya diri," tutur Glenn. 

Selain itu, upaya untuk meningkatkan praktik pertanian yang tepat juga terus disuarakan melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook, dengan menggunakan hashtag #carabisapanenmakmur dan #panenmakmur. Inisiatif ini mengajak semua lapisan masyarakat untuk berbagi informasi dan ilmu pertanian demi kemajuan sektor pertanian sayur di Indonesia.

Sowan ke Kiai Kampung, Sanusi Janji Lanjutkan Intensif Untuk Guru Ngaji

CPM juga memastikan benih-benih unggulannya tersedia luas di toko-toko pertanian dan Official Store Cap Panah Merah di berbagai platform e-Commerce dan nomor Whatsapp official yang tercantum di Instagram @cappanahmerah dan Facebook Cap Panah Merah. Distribusi yang efektif ini memastikan bahwa setiap petani di Indonesia dapat dengan mudah mengakses benih berkualitas tinggi dari CPM, tidak terbatas oleh lokasi geografis atau keterbatasan akses. Hal ini tidak hanya memudahkan petani untuk memperoleh benih unggul dengan lebih mudah dan efisien, tetapi juga mendukung keberhasilan usaha mereka secara menyeluruh.