Cara Gubernur Jatim Stabilkan Harga Beras di Pasar Lewat Pasar Murah di Jombang
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menggelar pasar murah di beberapa wilayah, termasuk di Kabupaten Jombang.
Pasar murah yang diadakan di depan Pendopo Kabupaten Jombang itu, menyediakan beberapa komoditas pangan, yang harganya dibawah harga eceran tertinggi (HET).
Beberapa bahan pokok makanan itu mulai dari Minyak Goreng Kita, Minyak Goreng Sovia, Tepung Terigu Kita, Beras Kita Premium, Beras Medium SPHP, Beras Fortivit, dan Gula Manis Kita.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, pasar murah yang digelar di Kabupaten Jombang ini, merupakan pasar murah ke 16 yang dilakukan oleh Pemprov Jatim.
Tujuan digelarnya pasar murah ini, untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di pasar, yang nominalnya diatas HET. Lantaran ada kenaikan harga gabah di tingkat petani.
"Ini (pasar murah) sudah yang ke 16, kita berharap bahwa kenaikan harga beras diatas HET itu karena adanya kenaikan harga gabah kering giling (GKG) dan gabah kering panen (GKP) sampai di penggilingan memang (harganya) diatas HET, maka produknya beras (harganya) juga diatas HET," kata Khofifah, Minggu, 17 September 2023.
"Untuk itu Pemprov Jatim ingin membangun sinergitas bersama untuk memberikan stabilisasi harga, sembako terutama beras," ujar Kofifah.
Ia mengaku dalam setiap pasar murah komoditi pangan atau sembako yang dijual ke masyarakat harganya dibawah HET.
"Di setiap pasar murah, memang itemnya, ada beras, minyak goreng kita, kemudian telor, dan gula itu yang standar dengan harga dibawah rata-rata harga pasar," tuturnya.
"Harapannya agar masyarakat bisa mengakses, sembako dengan harga lebih murah, berarti lebih terjangkau," kata Khofifah.
Ia menyebut selain menggelar pasar murah di Jombang, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan pada para penyandang disabilitas, dan sejumlah masyarakat miskin lainnya.
"Ini tadi kita mendahului dengan menyampaikan berbagai bansos (bantuan sosial) Pemprov Jatim, dari mulai asistensi penyandang disabilitas, lansia, kemudian zakat produktif, kemudian buruh dari industri rokok tembakau, kemudian kawan-kawan dari Tagana dan TKSK," ujar Khofifah.
Bantuan itu, sambung Khofifah ditujukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat agar perekonomian di Jawa Timur, bisa tetap berjalan.
"Kita berharap akan meningkatkan daya beli masyarakat, dan pada saat yang sama kita siapkan sembako yang lebih murah daripada di pasaran," tuturnya.
Ia menyebut hal yang sama juga dilakukan Pemprov Jatim di Kabupaten Bondowoso.
"Kemarin kita juga lakukan hal yang sama persis di Bondowoso, begitu pula di tempat-tempat yang lain," kata Khofifah.
Sementara itu, Suci (64 tahun) salah satu warga yang membeli beras di pasar murah, mengaku ia bisa lebih hemat sedikit, lantaran harga beras yang ia beli lebih murah bila dibandingkan dengan harga beras di pasar, dengan kualitas yang sama.
"Di sini harga berasnya 51 ribu rupiah per 5 kilogramnya, kalau di pasar sekitar 65 ribu rupiah setiap 5 kilogramnya. Ini saya beli satu kantong (5 kilogram beras), untuk dimakan," ujar Suci.
Perlu diketahui untuk harga Minyak Goreng Kita kemasan 1 liter dibandrol dengan harga Rp13 ribu. Untuk minyak goreng Sovia kemasan 2 liter dibandrol dengan harga Rp33.500.
Sedangkan untuk harga tepung terigu Kita, kemasan 1 kilogram, dibandrol dengan harga Rp12 ribu per kilogram. Dan harga beras kita Premium kemasan 5 kilogram dijual dengan harga Rp62.500.
Kemudian harga beras medium SPHP kemasan 5 kilogram dibandrol dengan harga Rp51 ribu. Dan beras Fortivid kemasan 1 kilogram, dijual dengan harga Rp17 ribu. Serta, gula manis kita, kemasan 1 kilogram, dijual dengan harga Rp13.500 per kilogramnya.