Di Momen Libur Lebaran, Apel Batu Jadi Buruan Wisatawan

Penjual oleh-oleh khas Kota Batu
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Gelombang kedatangan wisatawan ke Kota Batu di momen libur lebaran, membawa berkah bagi pedagang oleh-oleh setempat. Buah tangan khas Kota Wisata Batu banyak diminati oleh masyarakat yang berlibur di daerah dingin ini. 

Mantan Wabup Pasuruan Diantar Para Ulama Daftar Cabup ke Kantor DPC PKB

Oleh-oleh yang paling diminati adalah buah apel. Daerah ini sejak dahulu memang dikenal sebagai sentra pertanian apel. Pantas saja, saat wisatawan berkunjung selalu membeli apel ataupun aneka makanan olahan berbahan dasar apel. 

Salah satu toko penjual oleh-oleh Khas Kota Batu adalah Outlet Tani di Jalan Ir Soekarno, Junrejo. Tempat ini ramai dikunjungi wisatawan yang sedang berlibur ke Kota Batu. Biasanya, wisatawan yang belanja sehabis berlibur dan sedang perjalanan pulang menuju daerah asal. 

Aksi Buruh Di Kota Malang Juga Suarakan Tragedi Kanjuruhan

Penjaga Outlet Tani, Tamara Tiadi Anggraeni (22 tahun) mengatakan, bahwa kenaikan penjualan terjadi sejak awal libur lebaran. Buah tangan yang paling dicari adalah apel dan aneka kripik olahan. Mulai dari kripik buah hingga kripik tempe. 

"Pengaruh penjualan 60 sampai 70 persen. Jika biasanya 10 sampai 15 kilogram. Sekarang libur lebaran sehari bisa 20 sampai 25 kilogram apel," kata Tamara, Rabu, 26 April 2023. 

Peringatan Hari Buruh di Kota Malang Diwarnai Aksi 'Mberot'

Apel yang mereka jual dipetik langsung dari lahan para petani setempat. Ada 3 jenis apel yang mereka jual, yakni Apel Manalagi, Apel Rome Beauty dan Apel Anna. Harganya pun cukup terjangkau yakni Rp5 ribu per kilogram hingga Rp35 ribu per kilogram tergantung ukuran dan kualitas buah. 

"Apel ini masih primadona karena memang Kota Batu terkenal dengan buah apelnya. Peminatnya masih cukup banyak. Mereka rata-rata pembeli dari luar daerah Malang Raya," ujar Tamara. 

Untuk menjaga kualitas buah setiap hari mereka selalu melakukan sortir agar buah yang dijual tetap dalam kondisi baik dan segar. Buah yang sudah mulai membusuk diambil dan di buang. Mereka berusaha menjaga kualitas oleh-oleh agar citra Kota Wisata Batu terjaga. 

"Kendalanya penjual apel ya disitu, kalau busuk dan sudah jelek disortir terus dibuang. Biasanya buah ini bertahan dalam kondisi baik bisa sampai seminggu," tutur Tamara. 

Outlet Tani ini berdiri sejak tahun 1970. Outlet ini berada dalam masa kejayaan di medio 1990 hingga awal 2000 an. Kini penjualan buah tangan mulai mengalami penurunan karena harus bersaing dengan menjamurnya toko oleh-oleh serupa. Meski begitu momen lebaran selalu dinantikan karena penjualan selalu meningkat seiring kedatangan gelombang wisatawan.

Salah satu pembeli apel adalah Ibrahim warga Pasuruan, Jawa Timur. Di momen lebaran ini dia memilih berlibur ke Kota Batu bersama keluarganya. Selama ini memang dia sering memilih Kota Batu sebagai tempat berlibur karena memiliki banyak wahana wisata. 

"Ini tadi habis jalan-jalan ke Jatim Park dan beberapa tempat lain. Setelah itu pulang beli oleh-oleh salah satunya apel untuk keluarga di rumah. Beli apel karena disini memang terkenalnya apel," kata Ibrahim.