Arema FC dan Suporter Gelar Doa Bersama Korban Tragedi Kanjuruhan

General Manager Arema FC Muhammad Yusrinal
Sumber :
  • Media Officer Arema FC

Malang, VIVA – Manajemen Arema FC bersama warga disekitar Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang termasuk Aremania akan menggelar doa bersama dan pembacaan tahlil pada Selasa, 1 Oktober 2024. Doa bersama untuk memperingati 2 tahun Tragedi Kanjuruhan

Jadwal Arema FC Lawan PSM Berubah

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan mereka tidak hanya sekedar mendoakan dan mengenang namun juga menjadi momentum ini untuk membangkitkan kembali semangat sepak bola Indonesia. Rencananya, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan operator kompetisi Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI.

"Kami ingin menjadikan momen ini sebagai titik balik bagi sepak bola Indonesia. Kita semua harus belajar dari tragedi ini dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih aman dan bermartabat," kata Yusrinal.

Arema FC Kebut Perbaikan Lapangan Agar Tetap Berkandang di Blitar

Selain acara tahlil dan doa bersama yang digelar oleh Arema FC, Presidium Aremania juga menyelenggarakan Munajat Akbar bersama keluarga korban di Stadion Kanjuruhan.

"Kami berharap, dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini, semangat persatuan dan kesolidaran di antara seluruh pecinta sepak bola Indonesia semakin kuat. Kita harus terus berjuang bersama-sama untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang lebih baik," ujar Yusrinal.

Kawal Putusan MK, Ribuan Massa Berusaha Duduki Gedung DPRD Kota Malang

Yusrinal menuturkan, sebagai klub yang turut terdampak langsung oleh tragedi Kanjuruhan, Arema FC berkomitmen untuk terus berbenah dan belajar dari peristiwa pahit tersebut. Tragedi Kanjuruhan membuat 135 orang meninggal dunia.

Yusrinal menuturkan, bahwa seluruh komponen sepak bola, termasuk klub, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan keselamatan penonton. Arema FC sendiri menargetkan kembali berkandang di Stadion Kanjuruhan akhir tahun 2024 ini. 

Arema FC menargetkan siap untuk bersinergi dengan pihak lain dalam menerapkan standar keamanan yang lebih baik.

“Kami mengajak semua pihak, termasuk keluarga korban, Aremania, pemerintah, federasi, dan operator liga, untuk bersatu dan berkomitmen dalam menciptakan lingkungan sepak bola yang aman dan nyaman. Kolaborasi yang erat adalah kunci untuk mencegah terulangnya tragedi serupa,” tutur Yusrinal.