Aremania Semakin Tersudutkan Karena Liga 1 Lanjut Dengan Sistem Bubble

Demo Aremania
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Cobaan terus dialami oleh Aremania. Tragedi Kanjuruhan belum juga diusut tuntas. Kini Liga 1 bergulir dengan sistem bubble dan tanpa dihadiri oleh suporter lain. Hal ini tentu saja semakin menyudutkan posisi Aremania yang dianggap sebagai biang kekacauan gelaran Liga 1 musim ini.

Wujudkan Emansipasi Wanita, Ada Penampakan Baru pada Pelayanan SIM Satlantas Polres Jombang

Aremania Blimbingham, yakni Shindu Dwi menuturkan bahwa sistem bubble membuat seolah-olah Aremania paling bersalah atas Tragedi Kanjuruhan. Padahal sebanyak 135 orang meninggal dunia dalam tragedi itu. 600 lebih Aremania terluka akibat kepanikan usai tembakan gas air mata diberondongkan ke arah tribun. 

"Sistem bubble ini jadi nyalahin Aremania. Merugikan suporter lain, menyudutkan kita. Kan kita Aremania sudah pernah klarifikasi kita bersalah juga (turun ke lapangan)," kata Shindu, Selasa, 6 Desember 2022.

Polres Malang Bongkar Praktik Industri Rumahan Sabu di Jatim

Aremania bahkan memutuskan untuk memboikot Liga 1 dan Arema FC. Mereka menegaskan sudah tidak peduli dengan Arema FC. Dia menyebut keputusan manajemen yang lebih memilih fokus kompetisi ketimbang usut tuntas melukai ratusan korban Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu. 

"Boikot, tidak peduli lagi saya, mau pertandingan apa saja, Arema FC main pun tidak peduli. Sama sekali tidak menarik lagi. Ini menyakiti hati korban. Manajemen juga bungkam selama ini. Apa tujuan mereka," ujar Shindu. 

Rekayasa Lalin di Sawojajar Dilakukan 5 Hari, Efek Pipa PDAM dan Jalan Ambles

Salah satu Aremania lainnya dari wilayah Muharto yakni Muhammad Jamaluddin menuturkan seharusnya Liga 1 tidak digelar dulu sampai persoalan selesai. Mereka memandang perjuangan menuntut keadilan bagi para korban belum berhasil. Kasusnya masih suram dan dianggap masih jalan ditempat. 

"Kami dipercaya oleh keluarga korban untuk memperjuangkan usut tuntas ini. Jadi kami tidak akan mendukung Liga ini berjalan. Di Malang sampai hari ini Aremania terus bekerja keras mencari keadilan. Kami terus mengurus usut tuntas yang sampai saat ini belum selesai, apalagi persidangan juga belum," tutur pria yang akrab disapa Udin itu. 

Halaman Selanjutnya
img_title