Ini Sederet Kejanggalan Proses Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan

Ayah Natasya dan Naila, Devi Athok
Sumber :
  • Viva Malang

MalangDevi Athok Yulfitri menyebut ada sederet kejanggalan atas proses autopsi dua anaknya Natasya Debi Ramadani (16 tahun) dan Naila Debi Anggraini (13 tahun). Kedua mendiang merupakan korban Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu. 

Diajak Nonton Bokep Bareng, 2 Pelajar SD di Jombang Dicabuli Saudaranya

Kejanggalan pertama adalah, keluarga tidak mendapat laporan secara langsung dari hasil autopsi. Padahal dia melalui kuasa hukumnya yakni Imam Hidayat telah meminta ke ketua tim forensik yakni Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Wilayah Jawa Timur (PDFI Jatim) Nabil Bahasuan tentang hasil autopsi. Tetapi mereka tidak mendapatkan itu dengan alasan Pro Justicia, sehingga yang berwenang mengumumkan hasil autopsi adalah penyidik polisi. 

"Seharusnya kan saya sebagai orang tua dari kedua putri saya mengetahui hasilnya itu melalui pengacara saya atau LPSK. Walaupun kami tidak akan membuka hasilnya itu, tapi kan kami bisa mengetahui (penyebab kematian)," kata Devi Athok, Rabu, 30 November 2022. 

Tumbang di Tangan Indonesia U23, Pelatih Australia U23 Akui Garuda Muda Buat Pemainnya Frustasi

Devi Athok mengaku mengantongi sejumlah bukti ketidakwajaran kematian putrinya. Bukti-bukti itu berupa foto-foto kondisi jenazah dua mendiang putrinya. Dia sengaja tidak menyebarkan foto itu demi menghormati penyidik dan proses autopsi. 

Akan tetapi jika hasil autopsi ternyata dianggap tidak sesuai fakta maka dia akan membuka semua bukti itu kepada publik. Sebab ada sederet ketidakwajaran atas kematian dua putrinya. Termasuk mantan istrinya yang saat itu menonton laga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang. 

Gasak Australia U23, Shin Tae-yong Puji Mentalitas dan Solidnya Permainan Indonesia U23

"Temuan baru, tembakan dari aparat ini kena kepala sebelah kiri Natasya. Mungkin penyebab kena proyektil kena kepala sebelah kiri. Kemudian tangan mamanya juga terbakar, harapanya itu bisa terkuak. Nah, hasilnya (autopsi) dari dalam organ tubuh kan dokter Nabil yang tahu itu," ujar Devi Athok. 

"Natasya waktu saya mandikan memang tahu ada memar sebelah kiri ada biru. Kondisi seluruh tubuh masih utuh semua. Kejanggalan ada di kepala. Di autopsi pun di saksikan adik dan kakak saya, pecahnya tengkorak sebalah kiri ini bukan karena autopsi. Pecahnya gelombang. Mungkin yang digambarkan penembakan di gate 13 itu mengenai Natasya," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title