Korban Luka Tragedi Kanjuruhan Akui Belum Terima Santunan Pemerinta

Keluarga korban dalam Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Beberapa korban Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu mengaku belum menerima santunan dari pemerintah. Mereka mayoritas yang mengalami luka-luka. Sejauh ini sejumlah bantuan yang diterima berasal dari pihak swasta. 

Penggemar Modena di Malang Kini Dimanjakan Dengan Inovasi Produk Baru

Salah satu keluarga korban dalam Tragedi Kanjuruhan adalah Susana, anaknya menjadi korban dan kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Anaknya mengalami patah tulang bagian belakang. 

"Anak saya patah tulang belakang, sempat tidak sadar. Sekarang di rawat di RSSA. Dan Kamis (13 Oktober 2022) kemarin sudah di operasi," kata Susana, Selasa, 18 Oktober 2022. 

Pawai Budaya Kota Malang, Wahyu Hidayat Diserbu Emak-emak Diajak Selfie

Selama anaknya di rawat di RSSA dia mengaku belum mendapat santunan dari pemerintah. Bahkan, saat Presiden Joko Widodo menjenguk korban di RSSA dia tidak bertemu. Susana mengaku tidak mengetahui apakah dirinya terdata atau tidak oleh pemerintah sebagai korban luka yang berhak mendapatkan santunan. 

"Belum dapat soalnya waktu Pak Presiden (Joko Widodo) kesini saya tidak di ruangan saya yang sekarang. Saya tidak tahu ada pendataan atau tidak, pokoknya ada yang datang (jenguk) kasih ya saya terima. Sepertinya belum yang dari Provinsi dan pemerintah," ujar Susana. 

PDI Perjuangan Kota Batu Resmi Buka Pendaftaran Bacalon Wali Kota dan Wakil

Keluarga korban lainnya yang belum mendapat bantuan adalah Rohania warga Lesanpuro, Kota Malang. Anaknya bernama Adi Prasetyo mengalami patah bagian tangan sebelah kiri. Dia sempat dirawat di RSSA tapi kini sudah pulang dan menjalani rawat jalan untuk pemulihan luka patah tulang. 

"Santunan dari Presiden dan Gubernur belum sampai saat ini. Belum didatangi juga. Anak saya patah tulang tangan. Selama ini bantuan dari PKB, Bank (swasta)," ujar Rohania. 

Di RSSA sendiri total pasien yang mendapat pengobatan dan perawatan medis secara gratis sebanyak 78 pasien. 70 diantaranya sudah diperbolehkan pulang dan rawat jalan. Kini masih ada 8 pasien yang dirawat intensif di RSSA. 

Perlu diketahui dalam tragedi Kanjuruhan ada 132 korban meninggal dunia dan 96 luka berat, serta 484 luka. Total korban dalam tragedi Kanjuruhan sebanyak 712 orang.