DPR RI: Tragedi Kanjuruhan Jelas Kesalahan SOP Pengendalian Massa

DPR RI: Tragedi Kanjuruhan Jelas Kesalahan SOP Pengendalian Massa
Sumber :
  • Viva Malang

MalangTragedi Kanjuruhan sampai saat ini masih dalam investigasi berbagai pihak. Termasuk, anggota DPR RI Komisi III, yang juga menginginkan kepastian hukum bagi korban dan keluarga.  

Polisi Temukan 2,8 Ton Timbunan Pupuk Bersubsidi Dalam Gudang

"Kami ingin mencari kebenaran atas fakta. Kita ingin fakta sebenarnya seperti apa. Kemudian bagaimana kepastian hukum pihak-pihak terkait dapat dimintakan pertanggungjawaban hukumnya," kata Anggota DPR RI Komisi 3 Arteria Dahlan

"Kami datang sesuai permintaan warga Kota Malang, warga Malang, Malang Raya dan Aremania yang tersebar di seluruh Republik Indonesi. Banyak sekali teman-teman yang bersekolah di Malang merasa juga sebagai Arema. Tujuannya ingin mengusut tuntas setuntas-tuntasnya," tambahnya. 

Kawanan Rampok Toko Modern di Jombang Dibekuk Polisi, Satu Orang Ditembak

Dalam tragedi Kanjuruhan, sebanyak 132 Aremania dan Aremanita meninggal dunia terdiri dari anak-anak, remaja, wanita dan ibu-ibu. Selain itu, sebanyak 600 lebih suporter mengalami luka-luka dan beberapa diantaranya sampai saat ini masih menjalani perawatan medis. 

"Kita juga akan lihat bagaimana prosedur atau SOP dari seluruh stake holder terkait berkaitan dengan pertandingan sepak bola 1 Oktober itu. Sehingga kita bisa lihat dimana ada kesalahan ada kekhilafan, ada kekeliruan dan penyimpangan," ujar Arteria. 

Perangkat Desa di Jombang, Ditangkap Polisi Usai Lakukan Ilegal Logging

Arteria mengatakan, bahwa temuan awal dalam tragedi Kanjuruhan. Penyebab utama banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka karena kesalahan standar operasional prosedur polisi dalam pengendalian massa. 

"Tidak boleh ada satu nyawa apapun halal, atas nama sepak bola. Ini bukan atas nama sepak bola tetapi ini jelas atas kesalahan SOP pengendalian massa. Tentunya kami ingin melihat lebih jauh lagi," tutur Arteria. 

Halaman Selanjutnya
img_title