Spanduk, Pamflet Hingga Syal Bertebaran di Berbagai Sudut Kota Malang

Spanduk yang ada di depan Gedung DPRD Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Warga Malang Raya masih merasakan duka akibat Tragedi Kanjuruhan.

Arema FC dan Suporter Gelar Doa Bersama Korban Tragedi Kanjuruhan

Tuntutan aparat berwenang mengusut tuntas kejadian yang menewaskan ratusan Aremania semakin besar. Salah satunya diwujudkan dalam pemasangan spanduk, pamflet hingga Syal Arema.

Hal ini terlihat di jalanan jalanan Kota Malang dengan bertebarnya spanduk hingga pamflet, Selasa 4 Oktober 2022.

Progres Renovasi 85 Persen, Stadion Kanjuruhan Ditarget Bisa Digunakan di Akhir Tahun 2024

Menurut pantauan lapangan, salah satu kawasan yang ramai menjadi tempat ungkapan duka Aremania.

Pamflet-pamflet dan spanduk besar dipasang di Bundaran Tugu Kota Malang hingga di gedung DPRD Kota Malang.

Kawal Putusan MK, Ribuan Massa Berusaha Duduki Gedung DPRD Kota Malang

Spanduk-spanduk berbunyi senada. Yakni menuntut siapapun yang bertanggung jawab atas kejadian maju dan mengusut tuntas.

"Tribun bukan tempat pembantaian" bunyi salah satu spanduk besar dipasang di depan Gedung DPRD Kota Malang.

Di lokasi yang sama spanduk lain berbunyi:

"Nyawa Saudara Kami Diracun Bagai Nyamuk"

ada pula yang berbunyi:

"Usut Tuntas Nyawa Terampas".

Dipasang pula pamflet pamflet kertas kecil di tiang tiang listrik di sekitar Bundaran Tugu.

Beberapa diantaranya berbunyi

"Tidak Ada Bola Seharga Nyawa", " Kami Ingat dan Akan Selalu Ingat".

Beberapa kawasan lain di Kota Malang juga terlihat terpasang spanduk spanduk tuntutan pengusutan Tragedi Kanjuruhan.

Juga terlihat aksi pengalungan syal syal Arema di sepanjang Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) kawaean Jl A Yani, di depan Masjid Sabililah Kota Malang.