Kutuk Tragedi Kanjuruhan, Kontras: Polisi Harusnya Paham Instrumen HAM

Sekjen Federasi Kontras, Andi Irfan
Sumber :
  • Viva Malang

"Sepak bola ini digelar di area damai. Juga tidak ada perkelahian antar suporter. Tetapi suporter justru mati karena sepak bola. Jelas ada yang tidak beres dalam standar pengamanan polisi," tutur Andi. 

Aksi Buruh Di Kota Malang Juga Suarakan Tragedi Kanjuruhan

Andi telah bertemu dengan sejumlah suporter di Malang. Dia mendengar langsung cerita mereka yang ada di lapangan. Bahwa dua Aremania yang pertama masuk ke lapangan ingin memberikan semangat pada pemain Singo Edan. 

Pada momen ini seharusnya, aparat dengan sigap mampu menghalau agar tidak terlalu banyak suporter yang juga ikut turun ke lapangan. Naas aparat saat itu gagal mengendalikan massa dan justru melakukan kekerasan hingga tembakan gas air mata ke arah tribun. Hal itu juga diperkuat oleh video yang beredar. 

Peringatan Hari Buruh di Kota Malang Diwarnai Aksi 'Mberot'

"Suporter yang memberi informasi ke kami, teman yang masuk ke lapangan hanya ingin memberikan suport pada pemain Arema dan foto. Tetapi justru direspon dengan tindakan berlebihan itu menicu sejumlah penonton lain ke lapangan. Harusnya aparat yang berjaga mampu menjaga agar tidak banyak yang masuk," kata Andi.