Program Dasawisma WarSa Dianggap Tak Relevan di Era Modern Dibanding Program RT RW MuRah
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Ia menjelaskan bahwa kondisi ini menggambarkan dimana masyarakat kita dalam kondisi cenderung pragmatis dan nilai kearifan lokal semakin menipis.
"Sehingga kalau program Dasawisma itu diterapkan pada tahun 70-an, dimana masyarakat masih dalam kondisi memegang teguh nilai-nilai kebersamaan, maka itu (program Dasawisma) masih bisa diterapkan dengan mudah ya," tuturnya.
Semisal program tersebut diterapkan hari ini, dengan kondisi masyarakat di zaman yang berubah total.
"Apalagi pasca pandemi (covid-19) itu, dimana tatanan kehidupan sudah begitu berubah, pola-pola semacam ini menjadi agak susah untuk diterapkan," katanya.
Ia mengambil contoh, seperti kegiatan kerja bakti yang dulu dilakukan, masyarakat apakah saat ini masih dapat dilihat dan dilakukan di lingkungan masyarakat sekitar.
Ia menyebut bahwa kerja bakti saat ini menjadi hal yang prakmatis, karena kerja bakti sudah menjadi kegiatan yang bersifat materi.
"Kita ambil contoh misal kerja bakti, apakah masyarakat kita saat ini mau untuk kerja bakti, gotong royong, membersikan selokan-selokan, itu kan susah sekarang. Kenapa karena masyarakat sudah tau, bahwa semua kebutuhan itu bisa dianggarkan oleh negara," ujarnya.