Awal Ramadan, Warga Mojokerto jadi Korban Pembacokan Gangster di Jombang

TKP pembacokan gangster di Jombang
Sumber :
  • Elok Apriyanto/Jombang

Jombang, VIVA – Aksi bengis gangster kembali terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Maret 2025, dini hari. Pada awal ramadan, anggota gangster bersenjata tajam (bersajam) yang berjumlah 3 orang, berulah di jalan raya bypass, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung.

Akibat peristiwa itu, Nanda (30 tahun) warga Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, mengalami luka bacok di lengan tangan bagian kanan.

RF warga Desa Miagan, menjelaskan semula pada hari Jumat 28 Februari 2025, sekitar pukul 23.00 WIB, korban mengaku dihubungi temannya yang ada di Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung.

"Ya ceritanya tadi korban ini ditelpon temennya yang ada di Karobelah, namanya Robi. Sekitar pukul 1.00 WIB, korban ini berangkat ke rumah temannya di Desa Karobelah," katanya, Sabtu, 1 Maret 2025.

Sesampainya di jalan raya bypass Mojoagung, tepatnya di Dusun Pandean, Desa Miagan, secara tiba-tiba ada 3 pemuda tak dikenal yang mengendarai sepeda motor matik.

"Tiba-tiba ada 3 anggota gangster yang datang naik motor Yamaha N-Max tanpa nopol, langsung mengeluarkan sajam, dan langsung diarahkan ke korban," ujarnya.

Sabetan senjata tajam milik salah satu anggota gangster itu, sambung RF, mengenai lengan sebelah kanan korban, hingga korban akhirnya kesakitan.

"Lengan tangan bagian kanan korban luka robek, kemudian korban ini takut dan berbalik arah masuk ke Desa Miagan, dan minta tolong ke warga, sama warga korban dibawa ke Puskesmas," tuturnya.

Adanya peristiwa tersebut, salah satu warga Desa melaporkan kejadian yang dialami korban ke Polsek Mojoagung, dan selanjutnya anggota Polsek mendatangi TKP.

"Setelah mendapatkan informasi dari warga, anggota Polsek mojoagung langsung ke TKP dan mendatangi korban di puskesmas," kata Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas.

Saat ditanya apakah ini merupakan aksi begal, ia menyebut berdasarkan keterangan korban dan penyelidikan di TKP, benda berharga milik korban tidak ada yang hilang.

"Belum bisa dibilang begal, kayaknya sekelompok anak-anak usil jahil memang sengaja mencari masalah, buktinya habis membacok pelaku langsung kabur gak ada mengarah memiliki barang korban," ujarnya.

Disinggung apakah korban mengenal pelaku, Yogas menyebut antara korban dan pelaku tidak saling kenal. Sehingga motif pembacokan ini belum bisa terungkap.

"Motif belum diketahui karena korban tidak mengenali pelaku dan tidak ada barang korban yang diambil," ujarnya.

Kini, Yogas mengaku telah melakukan pendalaman lebih lanjut untuk memburu para pelaku pembacokan.

"Untuk saat ini Polsek Mojoagung lagi melakukan pengejaran terhadap pelaku dari ciri-ciri motor yang digunakan pelaku," tuturnya.