Demi Warga, Ketua RT di Malang Kemas Air Bersih Untuk Mereka Yang Terdampak Kekeringan

Sutinah mengisi air di tandon komunal
Sumber :
  • VIVA Malang

Warga menggunakan air bersih bantuan Pemerintah ini untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci piring dan minum hewan ternak. Sementara itu, untuk mencuci baju, warga harus ke sungai dengan menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer.

“Kalau untuk masak biasanya pakai air mineral, jadi beli,” tutur Sutinah.

Saat bantuan air bersih tak datang, warga harus merogoh kocek pribadinya untuk mencukupi kebutuhan air. Mereka harus membeli air dari desa lain dengan harga 60 ribu rupiah untuk 500 liter air. Dalam seminggu, warga bisa membeli hingga dua kali.

“500 liter itu sedikit bagi yang keluarganya banyak, jadi ya harus serba ngirit. Apalagi kalau keluarganya banyak, kadang gak sampai satu minggu sudah habis," ujarnya.

Sutinah menambahkan, sumber air terdekat mengering sejak bulan Agustus lalu. Sumur bor miliknya juga tak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan airnya.

“Sumur tidak sampai kering, tapi ya tidak cukup kalau untuk memenuhi semuanya,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Malang bersama jajaran Forkopimda terus menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga yang tardampak.